New York (CNN) -- 6 Bulan lalu, pemilik sebuah toko kelontong di Long Isand New York Amerika berhasil menggubah sebuah perampokan menjadi kejadian penuh hikmah, bahkan sang perampok menyatakan masuk Islam.
Nah, apa sebenarnya yang terjadi?
Kisahnya terjadi pada suatu malam Mei 2009, saat Mohammad Sohail hendak menutup toko miliknya. Ia melihat pada kamera CCTV, seorang pria bertudung dan membawa Baseball bat mengerasak masuk dan meminta uang.
Sohail yg siap mengantisipasi kejadian seperti ini, mengeluarkan sebuah senjata laras dan langsung mengarahkannya pada si Perampok. Ia memaksa lelaki itu untuk menjatuhkan tongkat baseball-nya dan merunduk kebawah. Si lelaki itu tak tahu, bahwa sebenarnya senapan Sohail tak berpeluru.
Sohail berujar, lelaki itu lalu mulai merajuk dan memohon belas kasih. "Maafkan aku, aku tak memiliki makanan, tak punya uang. Keluargaku kelaparan. Tolong, jangan panggil polisi, jangan tembak!"
"Ketika aku melihatnya mulai menangis, aku merasa simpatik," kata Sohail. "Ok Bung, ini sudah beda persoalan," imbuh Sohail.
Sohail lalu menasehati si lelaki untuk tak lagi merampok siapapun. Ia pun memberikan uang 40$ dan roti. Sohail, yang ternyata adalah Muslim Pakistan, mengatakan bahwa lelaki itu berkata ingin menjadi muslim seperti dirinya. Ia pun lalu menuntunnya bersyahadat, dan memberinya nama Nawaz Sharif Zardari.
Sohail lalu ke belakang toko hendak mengambil beberapa boks susu. Namun ketika ia kembali ke depan, lelaki muallaf itu sudah tak nampak dan hingga kini baik Sohail maupun pihak kepolisian tak mengetahui dimana keberadaannya. Sohail menegaskan, bahwa ia tak kan melakukan tuntutan apapun, meski hingga kini kepolisian masih menyelidiki kasus ini.
Lewat 6 bulan, kisah Sohail ternyata menyebar ke seantero negeri dan menginspirasi banyak orang. Shirley Express, toko milik Sohail pun selalu menerima kiriman surat. Isinya adalah rasa salut dan kagum mereka pada sikap dan keputusan Sohail.
"Tak ada yang pernah sampai bisa membangkitkan semangatku sebagaimana kisahmu. Dari pengagummu." Surat lainnya mengatakan, "Orang hebat melakukan tindakan-tindakan hebat. Kau orang Amerika yang hebat Sohail."
Ia juga sering menerima cek berisi pesan serupa. "Totalnya kini mencapai ratusan dolar," akunya. Ia kemudian menggunakan uang tersebut untuk bersedekah pada orang-orang. Ia memberikan Roti, Kopi dan penganan setiap malam di tokonya setelah jam 9.
Namun amplop yang datang Rabu itu benar-benar mengejutkan. Cap Pos menunjukkan September 2011, namun tak tertera alamat pengirim. Didalamnya terdapat uang 50$ dan catatan yang bisa dipastikan berasal dari si Perampok.
Isi surat itu:
"Kau mengubah hidupku." Lalu lelaki itu meminta maaf atas aksinya 6 bulan lalu.
"Saat itu aku sungguh aku tak memiliki makanan, uang dan pekerjaan. Keluargaku juga tak membantu. Aku sadar itu salah, namun apa daya tak punya pilihan lain. Saat kau mengarahkan senapan itu ke kepalaku, 100% aku yakin ajalku segera tiba."
Surat itu juga menceritakan bahwa tindakan Sohail menginspirasinya untuk menjadi "Muslim Sejati", dan keputusan itu akhirnya benar-benar mengubah hidupnya.
"Aku sangat senang bahwa ia telah berubah," kata Sohail. "Jika memang pada awalnya ia adalah seorang kriminal, maka kini ia adalah seorang baik dan aku sangat bangga padanya. Ia menghindari masalah, menjauhi penjara, dan ia amat peduli pada keluarganya".
Nah, apa sebenarnya yang terjadi?
Kisahnya terjadi pada suatu malam Mei 2009, saat Mohammad Sohail hendak menutup toko miliknya. Ia melihat pada kamera CCTV, seorang pria bertudung dan membawa Baseball bat mengerasak masuk dan meminta uang.
Sohail yg siap mengantisipasi kejadian seperti ini, mengeluarkan sebuah senjata laras dan langsung mengarahkannya pada si Perampok. Ia memaksa lelaki itu untuk menjatuhkan tongkat baseball-nya dan merunduk kebawah. Si lelaki itu tak tahu, bahwa sebenarnya senapan Sohail tak berpeluru.
Sohail berujar, lelaki itu lalu mulai merajuk dan memohon belas kasih. "Maafkan aku, aku tak memiliki makanan, tak punya uang. Keluargaku kelaparan. Tolong, jangan panggil polisi, jangan tembak!"
"Ketika aku melihatnya mulai menangis, aku merasa simpatik," kata Sohail. "Ok Bung, ini sudah beda persoalan," imbuh Sohail.
Sohail lalu menasehati si lelaki untuk tak lagi merampok siapapun. Ia pun memberikan uang 40$ dan roti. Sohail, yang ternyata adalah Muslim Pakistan, mengatakan bahwa lelaki itu berkata ingin menjadi muslim seperti dirinya. Ia pun lalu menuntunnya bersyahadat, dan memberinya nama Nawaz Sharif Zardari.
Sohail lalu ke belakang toko hendak mengambil beberapa boks susu. Namun ketika ia kembali ke depan, lelaki muallaf itu sudah tak nampak dan hingga kini baik Sohail maupun pihak kepolisian tak mengetahui dimana keberadaannya. Sohail menegaskan, bahwa ia tak kan melakukan tuntutan apapun, meski hingga kini kepolisian masih menyelidiki kasus ini.
Lewat 6 bulan, kisah Sohail ternyata menyebar ke seantero negeri dan menginspirasi banyak orang. Shirley Express, toko milik Sohail pun selalu menerima kiriman surat. Isinya adalah rasa salut dan kagum mereka pada sikap dan keputusan Sohail.
"Tak ada yang pernah sampai bisa membangkitkan semangatku sebagaimana kisahmu. Dari pengagummu." Surat lainnya mengatakan, "Orang hebat melakukan tindakan-tindakan hebat. Kau orang Amerika yang hebat Sohail."
Ia juga sering menerima cek berisi pesan serupa. "Totalnya kini mencapai ratusan dolar," akunya. Ia kemudian menggunakan uang tersebut untuk bersedekah pada orang-orang. Ia memberikan Roti, Kopi dan penganan setiap malam di tokonya setelah jam 9.
Namun amplop yang datang Rabu itu benar-benar mengejutkan. Cap Pos menunjukkan September 2011, namun tak tertera alamat pengirim. Didalamnya terdapat uang 50$ dan catatan yang bisa dipastikan berasal dari si Perampok.
Isi surat itu:
"Kau mengubah hidupku." Lalu lelaki itu meminta maaf atas aksinya 6 bulan lalu.
"Saat itu aku sungguh aku tak memiliki makanan, uang dan pekerjaan. Keluargaku juga tak membantu. Aku sadar itu salah, namun apa daya tak punya pilihan lain. Saat kau mengarahkan senapan itu ke kepalaku, 100% aku yakin ajalku segera tiba."
Surat itu juga menceritakan bahwa tindakan Sohail menginspirasinya untuk menjadi "Muslim Sejati", dan keputusan itu akhirnya benar-benar mengubah hidupnya.
"Aku sangat senang bahwa ia telah berubah," kata Sohail. "Jika memang pada awalnya ia adalah seorang kriminal, maka kini ia adalah seorang baik dan aku sangat bangga padanya. Ia menghindari masalah, menjauhi penjara, dan ia amat peduli pada keluarganya".
*http://www.mataronis.blogspot.com/2012/08/a-muslim-storeowner-changes-another.html
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia