Arya Sandhiyudha AS
@AryaSandhiyudha
Ketua DPC PKS Menteng-JKT | Tenaga Ahli Ketua Komisi I DPR-RI- #FokeNara atau #JokowiAhok ? Tentu #pilihan yang mudah. Jika kita menyederhanakannya dengan status quo vs perubahan.
- Akan tetapi, melihat "kemasan" memang lebih mudah daripada melihat "isi". #pilihan tak bisa disimplifikasi jargon.
- Bagi saya dan kita yang memilih & juang untuk @HidayatDidik di putaran 1, pasti sangat mengagungkan "isi".
- Pemilih dan penyokong @HidayatDidik sudah pasti sangat mengagungkan nilai "Merakyat dan Terpercaya".
- "Merakyat dan Terpercaya" telah menjadi #pilihan standar bagi para kader dalam menekuni peran sosial-organisasi.
- Maka diantara 4 orang ini #FokeNara dan #JokowiAhok manakah yang "Merakyat dan Terpercaya? #pilihan mudah/ sulit?
- #FokeNara atau #JokowiAhok bukanlah sekedar #pilihan 2 pasang cagub-cawagub tapi 4 orang calon: Foke,Nara,Kowi,Ahok.
- Sebab, jangan sampai kita hanya menimbang Foke dan Jokowi tapi lupa bahwa Nara dan Ahok juga otomatis jadi #pilihan.
- riteria "Merakyat & Terpercaya" harus ditelusur melalui kiprah keempat figur tsb: Foke, Nara, Kowi, Ahok.
- Bagi pengagum/pembenci Foke, harus menimbang ulang apakah Nara sebaik/seburuk Cagub-nya?
- Pengalaman periode pertama Foke menjabat, wakil-nya mundur sebelum masa jabatan habis atas ragam alasan.
- Kalaupun Foke memiliki kekurangan, apakah Nara mampu mengimbanginya? Ini juga patut ditimbang .
- Begitupun bagi pengagum/pembenci Jokowi, apakah Ahok cukup perform dan siap menggantikannya?
- Jika Jokowi kini "lompat" ke DKI1, maka Farnciscus Xaverius Rudyatmo wakilnya bersiap jadi walikota Solo.
- Maka, apakah Ahok siap mengelola DKI jika nanti Jokowi "lompat" (lagi) jadi cawapres-nya Prabowo (misal)?
- Bagi saya pesan inti terhadap semua calon pemilih: lihat keempat calon ini sebelum menentukan #pilihan.
- Sebab para wagub nantinya akan menggantikan Gub. Baik permanen atau Setidaknya dalam jalani peran2nya.
- #pilihan dilematis untuk warga. Tapi masih ada waktu menimbang bersama keluarga. Terlebih Ramadhan = bulan keluarga
- Tentunya isu SARA tidak relevan menjadi pertimbangan dalam #pilihan. Pelayanan warga Jakarta konsideran utama.
- Tokoh-tokoh PKS yang memegang posisi kunci dikenal sangat bijak menyikapi pluralitas warga Jakarta.
- Saat Jokowi dan Franciscus Xaverius Rudyatmo maju Pilkada Solo juga pak HNW turut mendukung dan kampanye.
- Menurut saya yang harus dipertanyakan bukan lagi ekslusivitas PKS, tapi justru tim para cagub-cawagub.
- Sebab, dahulu PKS awalnya bersedia 'tandem' dengan Foke. Namun tiba2 Bang Sani (calon PKS) ditinggal.
- Bersedianya PKS waktu itu bukti PKS kedepankan harmoni dan "alih-generasi" yang mulus tidak revolusioner.
- Namun, "kawin-paksa" #FokeNara tentu bukan salah Nara. Tapi ini bukti ada pihak-3 yang m'ekslusifkan diri.
- Kemudian ketika opsi Jokowi berpasangan dengan HNW juga yang menolak dari partai pendukung Jokowi.
- Disini terbukti yang mengekslusifkan diri bukan PKS. Juga bukan salah #JokowiAhok yang di "kawin-paksa".
- Itulah sebab-nya ketika pak Jokowi berjabat komando dengan HNW. Belum tentu partai-pendukungnya meridhoi.
- Episode "kawin-paksa" #FokeNara / #JokowiAhok ini yang mengharuskan kita menimbang 4 figur. Tidak hanya 2 #pilihan.
- Ekslusivitas pimpinan partai2/kelompok penyokong #FokeNara dan #JokowiAhok yang beku mengancam pluralitas cair.
- Calon yang kedepankan inklusivitas, harmoni, dan kerjasama tanpa ada sentimen kelompok. Akan jadi #pilihan PKS.
- Sekali lagi, terlepas dari #pilihan partai2 warga harus menimbang. Sekali lagi terkait 4 figur, bukan hanya 2.
- Hal yang luput dari kupasan banyak pengamat & admin anonim kemarin yaitu analisa para cawagub DKI.
- Selain itu analisa pihak dan kelompok yang bergerak untuk 2014 dibalik #FokeNara dan #JokowiAhok juga perlu.
- Jangan karena saya PKS, tuit #pilihan ini didugai macam2 tentang SARA. Kehidupan saya -bisa jadi- lebih moderat dibanding Anda ;)
- Ibu saya dan Om2 Sy sekolah di "Van Lith" (bisa dicek di Google, kalo ndak salah satu sekolah dengan Ahok) .
- Saya pun dulu pernah turut Bimbel Santa Lusia dan Santo Lukas. Perkawanan sy juga terbuka dgn siapapun.
- Namun, politik adalah dunia "aktor dibalik aktor". cek ke-4 figur & aktor/kelompok dibaliknya. #pilihan yang bijak.
- Justru takut elaborasi objektif cawagub karena takut disebut SARA (Ahok)/ anti-intel (Nara). #pilihan jadi dogmatis.
- Elaborasilah dengan bebas. Tanpa tendensi apa-apa di obrolan2 atau.diskusi2 ringan. #pilihan untuk Jakarta.
- Perlu dikaji perbandingan antara Nara dan Ahok 'head to head' dan implikasi bagi Jakarta dan Indonesia.
- Nara yang mantan Ketua Lembaga Sandi Negara (LSN) dan Ahok Bupati Belitung Timur. Lebih hebat mana?
- Dari kapasitas memimpin daerah Ahok layak jadi Gub DKI 2014 jika Jokowi nyawapres Prabowo atau maju 2017.
- dari segi usia Ahok masih muda dan potensi menanam pengaruh tuk menjajaki Gubernur DKI 2017.
- Sementara Nara, jika jadi cawagub itu akan jadi karir terakhirnya. Jelang pensiun tak potensi lompat lagi.
- Potensi Nara jadi GubDKI 2014 pengganti minim, sebab Foke juga tak potensi maju nyapres/nyawapres/menteri.
- Ahok, sangat bangga menjadi bupati pertama dari etnik tionghoa. Akan lebih membanggakan jika DKI1 diraih.
- JKT sbagai ibukota ASEAN & era Dagang Bebas China-ASEAN; maka profil Ahok sbagai pedagang menguntungkan.
- Ahok inklusif/ekslusif? ~> http://m.tribunnews.com/2012/07/14/aho …
- Banyak sipil yang takut menilai/ koreksi objektif Nara hanya karena takut dinilai sentimen/ anti-militer.
- Banyak muslim yang takut menilai/ koreksi objektif Ahok hanya karena takut dinilai sentimen/ SARA.
- Ketakutan tuduhan intoleran munculkan jargon yang akhirnya kurang substantif "saatnya non-ini/itu mimpin".
- Demokrasi harusnya menghilangkan 'culture of silent' ketakutan berpendapat hanya karena khawatir di-label.
- Isu adanya mobilisasi aparat/ agama/ etnik akan lebih 'clear' jika dijawab bukan dilarang dibahas.
- Kedewasaan demokrasi semacam ini diyakini akan meredam potensi laten konflik masa depan di Jakarta.
Jawaban @AryaSandhiyudha atas tanggapan-tanggapan:
- PKS pernah nyaris tandem dengan Foke maupun Jokowi. Pimpinan partai mereka yang ekslusif dan melarang calonnya.
- Dulu PKS mau tandem dengan Foke karena kita mau ada alih-generasi yang soft di birokrasi. Tapi pimpinan PD tak mau dengan PKS.
- (dulu di Putaran 1) Kita juga mau tandem dengan Jokowi, tapi pimpinan PDIP yang melarang.
- Sangat tidak elegan menggunakan primordialisme mewajibkan etnik/ pemeluk agama tertentu memilih calon tertentu.
- tak perlu bincang isu SARA. Nilai objektif saja personalnya. Dukung bukan sebab "agama formal"-nya, tapi 'behavior'-nya.
- sebenarnya saya sama2 tidak mendalam info ttg Nara yang mantan Ketua Lembaga Sandi Negara dan Ahok Bupati Belitung Timur.
- jelas kiprah Nara tak terdengar, sebab peran Intel memang harus senyap :)
- tapi kalo kapasitas kepemimpinan saya yakin Nara bagus. Rata2 militer Oke kok :)
- Inti pesan saya bangun kesadaran publik kita bukan memilih Foke/Kowi (saja) tp juga Nara/Ahok :)
- (Tanya) Bukannya mencegah mudharat lebih prioritas dr medatangkan manfaat? (Jawab) Betul. Itu lebih prioritas.
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia