Oleh Luqman Zaini*
Ada satu perasaan yang belum saya ungkapkan kepada siapapun sedari hari Rabu kemarin (11/7/12 hari H Pilgub-ed).
Bahwa sejak detik pertama penghitungan suara di TPS 27 Kelurahan Menteng, saya tak merasakan kesedihan mendalam (bahkan) hingga saat saya mengetahui suara untuk Hidayat+Didik hanya 3 suara dari total 163 suara.
Saya rasakan rasa sedih itu tertutup oleh rasa percaya diri dan bangga nya saya selama menjadi saksi Hidayat+Didik yang semua pihak yang terlibat dalam TPS 27 begitu menghormati keberadaan saya. Bahkan melibatkan saya saat ada salah seorang bapak yang cukup keras melakukan protes kepada ketua KPPS karena namanya tidak tercatat dalam DPT. Dan proses komunikasi penting lainnya.
Mungkin sikap tak gentar itu yang membuat hingga saat pelaksanaan pemungutan suara tak ada yang menunjukkan sikap mencemooh diri saya. Padahal nuansa pada saat itu amat mendukung mereka untuk melakukannya.
Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd!
Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk menjadi konsisten terhadap apa yang saya yakini kebenarannya. Tetap tegar meskipun datang saat-saat yang tak kita kehendaki. Selalu memanjat syukur atas pencapaian yang Allah anugerahkan.
*http://www.facebook.com/photo.php?fbid=427285063983569&set=a.218923091486435.65284.100001062387607&type=1&theater
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Saksi Hidayat+Didik TPS 27
Bahwa sejak detik pertama penghitungan suara di TPS 27 Kelurahan Menteng, saya tak merasakan kesedihan mendalam (bahkan) hingga saat saya mengetahui suara untuk Hidayat+Didik hanya 3 suara dari total 163 suara.
Saya rasakan rasa sedih itu tertutup oleh rasa percaya diri dan bangga nya saya selama menjadi saksi Hidayat+Didik yang semua pihak yang terlibat dalam TPS 27 begitu menghormati keberadaan saya. Bahkan melibatkan saya saat ada salah seorang bapak yang cukup keras melakukan protes kepada ketua KPPS karena namanya tidak tercatat dalam DPT. Dan proses komunikasi penting lainnya.
Mungkin sikap tak gentar itu yang membuat hingga saat pelaksanaan pemungutan suara tak ada yang menunjukkan sikap mencemooh diri saya. Padahal nuansa pada saat itu amat mendukung mereka untuk melakukannya.
Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd!
Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk menjadi konsisten terhadap apa yang saya yakini kebenarannya. Tetap tegar meskipun datang saat-saat yang tak kita kehendaki. Selalu memanjat syukur atas pencapaian yang Allah anugerahkan.
*http://www.facebook.com/photo.php?fbid=427285063983569&set=a.218923091486435.65284.100001062387607&type=1&theater
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
