Oleh Fahri Hamzah
@Fahrihamzah
- Jelang subuh, sy share sedikit ringkasan pengantar diskusi saya semalam, di acara "berbuka DPW #PKS-Bali", ttg #Agama&Demokrasi
- Saya mengambil kesempatan itu karena hadir juga para bacaleg #PKS-Bali yg beragama Hindu.
- Saya ingin jawab keraguan bahwa agama bukanlah perbedaan, ia adalah persamaan. Tuhan adalah pemersatu bukan pemecah.
- Maka, saya bagi 3 pembahasan saya. Pertama, impresi saya soal Bali dan #PKS-Bali tempat PKS melaksanakan "mukernas keterbukaan".
- Kedua, soal #Ramadhan sebagai bulan pendidikan (syahruttarbiyah) dan apa yg harus dilatihkan.
- Ketiga, soal latihan berkomunikasi dan dialog sebagai "kebudayaan dasar dari #Agama&Demokrasi".
- Soal Bali, saya selalu senang datang ke kota ini,etalase Indonesia dan sy selalu ingin #PKS-Bali menjadi etalase PKS.
- Saya terus menginginkan agar teman2 #PKS-Bali menampakkan kemampuan berkembang di tengah mayoritas Hindu.
- Sebagaimana seharusnya PKS menjadi partai pemenang di tingkat nasional dan menjadi etalase ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan.
- Hal ini mungkin dalam kebudayaan demokrasi yang matang, ini harapan saya di mulai di #PKS-Bali.
- Karena itu, dalam bulan #Ramadhan saya meminta teman2 menilik pada #Tarbiyah yg dialami Nabi SAW.
- Saya mengurai kisah "pendidikan bahasa di bani saad" melalui halimatussa'diah.
- Potongan sejarah ini terkenal selain peristiwa "pembedahan oleh malaikat" juga kesaksian soal kefasihan berbicara.
- Nabi mengenang betul bahwa kefasihan berbicara itu adalah sumbangan "bani saad" yg tentu menjadi sunnah.
- Maka, apakah kefasihan berbicara itu dalam perspektif modernitas #Agama&Demokrasi. #PKS-Bali
- Berbicara dan kefasihannya adalah kultur dasar dalam #Agama&Demokrasi. Jika agama adalah nasehat maka kata adalah mediumnya.
- Dapatlah dimengerti kenapa "bacalah" atau iqra adalah perintah pertama dalam qur'an.
- Artinya, berbicara, berkata, berkomunikasi, berdialog dan makna turunan lainnya adalah skill dasar yg harus dilatih.
- Dan dialog adalah fondasi dari Demokrasi sebagai sistem mengelola perbedaan.
- Maka jelaslah bagi kita bahwa bicara dan dialog adalah ajaran agama dan fondasi kebudayaan demokrasi.
- Kita hanya mungkin menyelesaikan masalah2 kita jika kita pandai berkomunikasi dan komit pada dialog.
- Sementara itu, kekerasan dan pendekatan fisik adalah musuh dari demokrasi.
- Demokrasi adalah seni mengelola perbedaan dengan kata2 dan agama adalah kata2 yg baik (nasehat).
- Sekali lagi, ini adalah latihan terpenting dalam hidup dan untuk itu Nabi menjadi tauladan.
- Dengan latihan berbicara yang baik dan dialog yg sehat kita tidak saja bisa membangun keluarga harmonis.
- Bahkan kita bisa membangun peradaban yang damai dan sejati.
- Tapi jika kita gagal melatih komunikasi dan dialog, maka jalan pintas akan ditemukan, agama bahkan dijadikan pembenaran.
- Dengan dasar itu kita meyakinkan orang yg meragukan maksud baik agama. Karena tdk mungkin Tuhan bermaksud buruk.
- Dan dengan itu kita meyakinkan bangsa Indonesia bahwa agama adalah berkah bagi demokrasi kita.
- Teman2 kita yg beragama Hindu dan mendaftar sebagai anggota #PKS-Bali melihat hal yg sama.
- Saya tambahkan kekeliruan komunikasi soal konsep #NegaraAgama yg PKS tidak menyetujuinya.
- PKS mempercayai bahwa #Negara yg didirikan Nabi adalah #Negara sipil, mengacu kepada #PiagamMadinah.
- Itu sebabnya #PiagamMadinah adalah hasil musyawarah dan bukan wahyu Tuhan.
- Dan #KonstitusiUUD45 adalah konstitusi negara sipil. Dan kita wajib memperkuatkannya.
- Kekeliruan pemaknaan ttg hal2 ini adalah tantangan komunikasi kita ke depan. #Ramadhan adalah mula yg baik. #Agama&Demokrasi (sekian).
Tanggapan2:
@YosLUCIFER: Kok banyak BOM ats nama agama om?
@Fahrihamzah: Hukumlah yg tegas
@DonaldSiahaan: @Fahrihamzah Bgmn dgn kekerasan dan intimidasi atas nama agama? Apa sikap PKS?
@Fahrihamzah: Haram
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia