Dilema Syariat Islam dalam Negara





Kultwit @kaisar_el_rema
Mahasiswa Al-Azhar, Cairo, Egypt



  1. Di hari-hari ini, salah satu isu yang dihembuskan pengamat politik jika Islam memimpin adalah masalah #hudud.

  2. Syeikh Abdullah Khathib sangat bagus menulis tentang #hudud ini. Beliau ulama Al-Azhar dan kader tua IM. Kita share intinya ya.

  3. Islam sangat memberikan perhatian kepada nasib individu, keluarga, masyarakat. maupun manusia dalam satu negara.

  4. Sebab itu, pemimpin dalam Islam perlu memberikan kehidupan layak bagi rakyatnya. Memanusiakan manusia, bahasa Pak Hidayatnya. 

  5. Memenuhi kebutuhan primer semisal : rumah, pendidikan, pernikahan, serta lapangan kerja. Jadi Islam sudah memberikan perangkat pencegahan

  6. Jika semua kebutuhan primer tersebut sudah terpenuhi tapi tetap ada yang nyolong, Islam tidak buru-buru menghakimi.

  7. Islam masih mencari latar belakang, kenapa dia masih nekat nyolong? Apa tunjangan bulanannya tidak cukup? Kelaparankah dia?

  8. Suatu hari seorang buruh terbukti mencuri di masa Umar al-Khattab. Mengeluh si buruh : Perusahaan tidak memberi gaji yang layak.

  9. Umar memanggil Dirut : Kau biarkan manusia banting tulang di perusahaanmu dan kau bikin mereka kelaparan. Demi Allah ..

  10. .. kalau buruh ini tertangkap mencuri lagi, kau yang aku adili.

  11. Pada dasarnya, agama memberikan efek takut akan Tuhan serta balasan-Nya sebelum takut pada manusia dan hukumannya.

  12. Itulah yang menjelaskan mengapa seorang lelaki dan perempuan secara sadar datang untuk dihukum #hudud. Padahal tidak ada yang melihat ..

  13. .. apa yang sudah dilakukan keduanya. Jadi intinya kebutuhan primer harus terlebih dulu dipenuhi o/ negara.

  14. Sebab itu, #hudud termasuk syariat terakhir dalam Islam. Bukan di awal. #Sekian




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Baca juga :