Petinggi Gerakan Perlawanan Islam Hamas Usamah Hamdan menegaskan bahwa eskalasi serangan brutal Zionis terhadap Jalur Gaza merupakan bagian dari tabiat penjajah terhadap rakyat Palestina dan ketakutannya akibat perkembangan 'Arab Spring'.
Serangan baru Israel ke Jalur Gaza sejak asar Jumat kemarin (9/3) hingga Ahad (11/3) telah menelan total 17 korban gugur syahid dan lebih dari 30 orang luka-luka dalam 20 serangan udara Israel.
Pesawat-pesawat penjajah Israel menyerang infrastruktur dan pemukiman warga di Timur kota Gaza. Sementara pesawat tanpa awak milik penjajah Israel juga menembakan sebuah rudal ke sebuah gedung dua lantai di komplek Tuffah ke arah Timur kota Gaza. Pesawat-pesawat penjajah Israel juga menembakan sebuah rudal ke arah rumah milik keluara Yamani di jalan Yarmuk, Utara kota Gaza.
Petinggi Gerakan Perlawanan Islam Hamas Usamah Hamdan menegaskan bahwa eskalasi serangan brutal Zionis terhadap Jalur Gaza merupakan bagian dari tabiat penjajah terhadap rakyat Palestina. Dia menegaskan, eskalasi ini merupakan bukti baru yang konkrit akan kegagalan semua perundingan. Sekaligus menjadi faktor pendorong untuk persatuan Palestina dan kembali ke bingkai perlawanan sebagai pilihan pembebasan Palestina.
Hamdan menegaskan, bagian dari tujuan eskalasi Zionis ke Jalur Gaza mencerminkan tabit krisis internal yang dialami Zionis dan ketakutannya dari angin kebebasan yang terjadi di kawasan Arab. Dia mengatakan, “Tidak diragukan bahwaa eskalasi Zionis ini merupakan bangian dari perjalanan konflik. Kami di gerakan Hamas tidak terkejut dengan agresi ini. Karena kami tahu karakter musuh. Namun yang terkejut adalah mereka yang mengira bisa menenangkan penjajah dan menggapnya sebagai rukun untuk gencatan dan perdamaian. Agresi ini dilancarkan Israel dalam konteks upaya mengatasi krisis internal. Mereka terus memantau perubahan yang terjadi di kawasan dan ingin menimpakan krisis bertubi-tubi pada kawasan. Ini dilakukan bersamaan dengan eskalasi di al Quds dan penangkapan di Tepi Barat.”
Dia menambahkan, “Eskalasi ini juga datang di tengah kegagalan proses perundingan. Sehingga mendorong semua pihak untuk meninjau kembali pilihan-pilihannya. Benar bahwa pihak perunding Palestina belum kembali ke bingkai perlawanan. Namun dalam kondisi apapun orang-orang Israel tahu bahwa pilihan-pilihan Palestina terhimpun ke arah perlawanan.”
Hamdan menyebut bahwa eskalasi Zionis ini bagian dari upaya untuk menguji sejauh mana kesungguhan komitmen kelompok Islam. Dia menegaskan bahwa gerakan Hamas adalah gerakan perlawanan Islam. Gerakan yang meyakini bahwa pembebasan Palestina dari penjajahan zionis Israel hanya bisa terjadi melalui perlawanan bersenjata.
Dia menambahkan, “Saya yakin semua gerakan Islam sepakat kewajiban membebaskan Palestina melalui perlawanan. Spekulai bahwa Amerika mengadakan kesepakatan dengan kelompok Israel untuk menekan Hamas agar meninggalkan perlawanan dan menuju proses politik adalah spekulasi palsu. Hamas akan tetap komitmen dengan pilihan perlawanan sampai bisa membebaskan tanah Palestina dari penjajah zionis Israel.” [infopalestina.com]
_________
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia