Oleh: H. Abdullah Haidir, Lc
Ketua MPW PKS Arab Saudi
Hari Kamis-Jumat pekan lalu (17-18 Rabiul Awal 1433H), saya dan halaqah binaan melaksanakan rihlah keluarga ke pantai Rastanura yang eksotis, terletak di ujung timur Arab Saudi, antara Damam dan Jubail, kurang lebih 450 km dari Riyadh. Memasang tenda dan bermalam di sana, menikmati pesona pantai dan hembusan anginnya yang membelai, memancing, berenang dan bermain pasir pantai bersama anak-anak dalam tawa berderai.
Ikut bergabung juga ikhwah dari Jubail. Tak ketinggalan ikhwah Malaysia turut bergabung menambah hangat suasana. Maka, saling lempar kosakata yang 'aneh' menurut versinya masing-masing menjadi tak terhindarkan…. senang pula awak ni dibuatnya….. Cinta, jika karena Allah, memang selalu mempesona.
Dalam bingkai keluarga, dia menjadi sangat bermakna menyegarkan kembali makna cinta di tengah kayuhan panjang melelahkan, makna kebersamaan dalam meraih harapan yang digantungkan, makna kesetiaan dalam langkah dan ucapan …
Sedikit eskspresi untuk menorehkan catatan di atasnya…..
Umi…..
Sudah berapa tahun yaa kita menikah?
Jujur saja, abi lupa tanggal pernikahan, tapi yakinlah, abi tak kan lupa janji kesetiaan.
Bukan janji sehidup semati, tapi janji kesungguhan menjaga amanah dalam berbagai situasi.
Abi memang tidak pandai mengungkapkan kata cinta, tapi bukankah umi dapat menangkap getarannya begitu kuat dalam tatapan mata, tawa dan canda, serta ekspresi jiwa menggelora?
Hmm…. gombal ya mi…. tapi, lebih baik gombal daripada 'menyempal….'
Umi….
Anak-anak sudah mulai besar yaa…? Padahal, dahulu ketika izin sama abah-ibu untuk menikah, abi masih dibilang anak-anak. :D
Semakin besar anak-anak, terasa beban amanah semakin berat terpikul di pundak.
Namun demikian, mereka sungguh menjadi inspirasi dan motivasi hidup kita, bukan?
Karena mereka, kita jadi sering berdiskusi panjang, berusaha keras menangkap peluang dan mengatur strategi ke depan. Harap-harap cemas kadang membayang, tentang nasib mereka di masa datang, membuat kita selalu menggenapkan kesungguhan dan menggiring kita pada doa menghanyutkan. Bersama mereka juga, kita dapat bersama-sama tertawa riang.
Tak terasa, mereka membuat kita merasa selalu berdekatan….saat bersama, atau saat berjauhan…
Kedepan, hanya ikhtiar dan doa yang dapat kita lakukan untuk mengantarkan mereka menjadi generasi unggulan.
Umi….
Pemandangan laut memang selalu menakjubkan, luas membentang, biru gemilang dan langit menjulang.
Bisa ga ya… kita seperti pemandangan laut? Menerima dengan hati lapang, berkarya penuh juang, bercita-cita laksana bintang…smoga
Kamu lihat pantai berpasir putih itu?
Tenang meski diterjang ombak setiap saat, tetap putih bersih walau berkali-kali diinjak, tetap lapang di tengah kehidupan yang penuh sesak.
Bisa ga ya… kita seperti pantai? Tenang menghadapi ujian, hati tetap bersih saat mendapat cobaan, dan jiwa tetap lapang walau terhimpit penderitaan….smoga.
Lihat pula burung camar itu, terbang dengan anggun, mengepakkan sayapnya secara beruntun, namun tiba-tiba dapat menukik memangsa ikan tanpa ampun.
Bisa ga ya kita seperti burung camar? Tenang dalam berbagai aktifitas, tidak tergesa-gesa dalam tugas, namun mengatasi segala sesuatu dengan cepat dan tegas….smoga.
Umi…
Perjalanan kita sudah cukup panjang yaa? Sudah waktunya kita berbicara pulang…
Dimanapun ujung perjalanan ini ditetapkan, semoga tangan kita tetap selalu bergandengan dan hati selalu berdampingan, dengan Allah sebagai tujuan.
Impian yang harus terwujud menjadi kenyataan, walau tidak tampak dalam pandangan….
Abi …….
Riyadh, Rabiul Awal, 1433H.
---
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia