Pasca Kemenangan IM, RI-Mesir Ingin Tingkatkan Hubungan Bilateral

10 Juni 1947 - Mahmud Fahmi Nokrasyi Pasya Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Mesir menandatangani pengakuan Kemerdekaan dan Kedaulatan Republik Indonesia disaksikan Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri) dan AR Baswedan (Menteri Muda Penerangan)


KAIRO, KOMPAS.com -- Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi, memulai aktivitasnya secara resmi di wilayah Republik Arab Mesir. Aktivitas Nurfaizi diawali dengan penyerahan salinan surat-surat kepercayaan kepada Menteri Luar Negeri Mesir, Mohamed Kamel Amr, Kamis (26/1/2012) di Kairo.

Wartawan Kompas di Kairo, Musthafa Abd Rahman, Jumat (27/1/2012) melaporkan bahwa Dubes RI itu menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama secara saling menguntungkan antara Indonesia-Mesir. Menlu Mesir pun menyambut baik kedatangan Nurfaizi untuk berkerja sama meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Mesir.

Amr mengemukakan, hubungan Indonesia-Mesir telah melalui proses sejarah panjang dan telah menjalin kedekatan secara bathiniah. "Kami sangat mengetahui pengalaman berharga dan keberhasilan Indonesia dalam menjalankan reformasi," kata Amr.

Ia berjanji akan melihat peluang kerja sama ke depan yang dapat dikembangkan antara Indonesia-Mesir.

Mesir dikenal sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Indonesia dan Mesir membuka hubungan diplomatik secara resmi pada 10 Juni 1947 melalui penandatanganan Perjanjian Persahabatan (Treaty of Friendship and Cordiality).

Menurut situs KBRI Kairo, Indonesia selalu mencatat surplus perdagangan dalam beberapa tahun terakhir. Menutup 2010, ekspor Indonesia ke Mesir terus berlangsung dengan surplus yang cukup signifikan bagi Indonesia.

Berdasarkan data BPS, total perdagangan non-migas Indonesia dengan Mesir pada tahun 2010 tercatat 1,07 miliar dollar AS dan mengalami kenaikan sebesar 33,3 persen dibanding periode tahun 2009, yang nilainya mencapai 802,56 juta dollar AS.

Meski terjadi Revolusi di Mesir, volume perdagangan Indonesia-Mesir pada periode Januari-Juni 2011 tetap mengalami kenaikan sebanyak 49,51 persen dan mencapai 725,59 juta dollar AS.

Selain konteks hubungan bilateral, Nurfaizi juga mengucapkan selamat atas Revolusi 25 Januari yang sangat bersejarah. Dubes RI yang mantan perwira tinggi polisi itu juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Mesir melaksanakan pemilu legislatif yang demokratis dengan aman dan lancar dimana Partai Kebebasan dan Keadilan (Freedom and Justice Party-FJP) bentukan jama'ah Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilu dengan memperoleh suara terbanyak 47,18 %.


Haji Agoes Salim, Ketua Delegasi RI menyampaikan terima kasih Indonesia kepada Syeikh Hasan al Banna, Mursyid Am Ikhwanul Muslimn yang kuat sekali menyokong perjoangan Indonesia yang berkat dorongan jama'ah IM akhirnya Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia sehingga secara de jure Indonesia diakui sebagai negara yang sah karena sudah ada negara lain yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia.

Sutan Syahrir (mantan PM Indonesia) sebagai utusan khusus RI diplomasi luar negeri untuk pengakuan kemerdekaan RI bertemu Hasan Al Banna Mursyid Am Ikhwanul Muslimin di kantor pusat IM mengucapkan terimakasih Indonesia terhadap sokongan IM yang kuat sekali untuk kemerdekaan Republik Indonesia.



*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Baca juga :