KAIRO - Rabu 11 Januari 2012, Al-Azhar Asy-Syarif universitas tertua di dunia ini menjadi tuan rumah Muktamar Nasional Mesir yang dihadiri oleh seluruh pimpinan nasional dan tokoh kekuatan yang ada. Tema Besar Muktamar ini adalah “Mengembalikan Semangat Revolusi, Nilai dan Melanjutkan Tuntutannya”
Dr. Ahmad Thayyib, Syaikhul Azhar dalam Konferensi Press usai acara tersebut menegaskan bahwa bersegera melaksanakan seruan Muktamar Nasional adalah sebuah keharusan. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Kamal Al-Janzuri, Perdana Menteri Pemerintahan Transisi.
Turut hadir dalam acara ini, Fadhilatul Ustadz Dr. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, Dr. Muhammar Mursi (Presiden Partai Kebebasan dan Keadilan), Paus Shenouda III, Muhammad Kamil Amr (Menteri Luar Negeri), Abdul Fudhail Al-Qushi (Menteri Wakaf), Dr. As-Sayyid Al-Badwi (Ketua Partai Wafd), Dr. Muhammad Salim Al-Awa (Kandidat Calon Presiden), Dr. Muhammad Abu Al-Ghar, Syaikh Muhammad Hassan (Tokoh Salafi), Dr. Amru Musa, Hamdain Shabahi (Kandidat Calon Presiden), Dr. Abdul Mun’im Abul Fatuh, Dr. Muhammad Al-Barad’i, Dr. Imad Abdul Ghafur (Ketua Hizbun Nur), Dr. Musthafa An-Najjar (Ketua Hizbul Adl), Dr. Wahid Abdul Majid (Koordinator Koalisi Demokrasi), Dr. Usamah Al-Ghazali Harb, Ahmad As-Said (Ketua Partai Kebebasan Mesir), Dr. Abdul Jalil Musthafa (Ketua Organisasi Nasional untuk Perubahan), Andria Zaki (Direktur Lembaga Injil Koptik), Isham Darbalah (Mewakili Jamaah Islam).
Mereka semua sepakat untuk bergandeng tangan menuju kesempurnaan revolusi 25 Januari, dengan cara menyerahkan kekuasaan ke pihak sipil dan turut serta dalam perayaan mengenang revolusi.
Syaikhul Azhar menjelaskan bahwa semua peserta menyatakan dukungan mereka terhadap ‘Piagam Kebebasan’ dan segera mengembalikan semangat revolusi. Beliau juga optimis masa depan Mesir akan lebih baik dengan rajutan tangan-tangan semua anak negeri dan kesungguhan mereka untuk sampai pada tujuan yang dinanti bersama oleh seluruh warga negara. Agar segenap potensi dan kreasi anak negeri dioptimalkan, juga partisipasi semua warga negara dalam membangun Mesir baru.
Medan Tahrir menjadi bukti kesatuan dan persatuan seluruh komponen anak bangsa ini, oleh karena itu, semangat ini hendaknya tetap dipertahankan dan terus dikuatkan dalam menjaga seluruh asset negara tanpa adanya dominasi dan kepemilikan pribadi. Beliau juga menyinggung segera dibebaskannya tawanan politik dan segera diadili pihak-pihak yang membunuh para aktivis revolusi.
Segera dalam menjalankan ‘Piagam Kebebasan’ ini menunjukkan adanya kepedulian terhadap para korban luka-luka revolusi dengan cara merawat total mereka, begitu juga kelangsungan pembangunan demokrasi guna membangun negara, dengan menyerahkan kekuasaan sesuai waktunya, kerja sama di bawah payung demokrasi dan koalisi anak bangsa, menumpas segala bentuk kemusykilan politik otoriter dan korupsi akut, juga bekerja untuk membangun ekonomi Mesir yang lebih maju.
Beliau menegaskan pentingnya mengembalikan peran negara dalam mengarahkan laju pemerintahan daerah dan kemajuan politik nasional. Beliau juga menegaskan pentingnya militer kembali ke barak, yang sebelumnya mereka mengawal revolusi, untuk selanjutnya mereka mengawal kedaulatan Mesir, memajukan potenis bangsa, memerangi kebodohan, memajukan ekonomi, politik dan akhlak Mesir. [al-ikhwan.net]
---
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Suasana Muktamar Nasional Mesir Mengawal Revolusi
Perbincangan Hangat antara Mursyid Am dan Paus Shenouda III
Segera dalam menjalankan ‘Piagam Kebebasan’ ini menunjukkan adanya kepedulian terhadap para korban luka-luka revolusi dengan cara merawat total mereka, begitu juga kelangsungan pembangunan demokrasi guna membangun negara, dengan menyerahkan kekuasaan sesuai waktunya, kerja sama di bawah payung demokrasi dan koalisi anak bangsa, menumpas segala bentuk kemusykilan politik otoriter dan korupsi akut, juga bekerja untuk membangun ekonomi Mesir yang lebih maju.
Beliau menegaskan pentingnya mengembalikan peran negara dalam mengarahkan laju pemerintahan daerah dan kemajuan politik nasional. Beliau juga menegaskan pentingnya militer kembali ke barak, yang sebelumnya mereka mengawal revolusi, untuk selanjutnya mereka mengawal kedaulatan Mesir, memajukan potenis bangsa, memerangi kebodohan, memajukan ekonomi, politik dan akhlak Mesir. [al-ikhwan.net]
---
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia