KAIRO - Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Israel terisolasi. Israel juga harus membayar tindakannya karena menolak untuk meminta maaf atas serangannya terhadap armada bantuan ke Gaza 2010 lalu.
PM Erdogan yang berkunjung ke Mesir, mendapat sambutan hangat oleh warga setempat saat dirinya tiba di bandar udara Kairo. Erdogan juga memberikan pidato selama 30 menit di depan para Menteri Luar Negeri negara-negara anggota Liga Arab.
Turki juga tampak melebarkan pengaruhnya di Timur Tengah yang dilanda revolusi. Negara Arab saat ini juga mulai melakukan konfrontasinya terhadap Israel.
"Israel tidak bertanggung jawab dan mereka melanggar hukum internasional dengan melakukan serangan terhadap rombongan relawan yang hanya membawa makanan bagi warga Palestina," ujar Erdogan, seperti dikutip Associated Press, Rabu (14/9/2011).
"Serangan tersebut terbukti mengancam Israel sendiri, dan warga Israel akan menjadi bangsa yang terkepung," tandasnya.
Liga Arab juga menyatakan dukungannya terhadap berdirinya negara Palestina merdeka. Seluruh anggota Liga Arab juga mengecam tindakan unilateral Israel yang mendirikan pemukiman di wilayah Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga masih mempertimbangkan, akan meminta keanggotaan bagi Palestina dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Meski demikian, Amerika Serikat (AS) yang merupakan anggota tetap DK PBB berniat akan memveto upaya Palestina yang hendak meminta keanggotaan di PBB.
Menanggapi kasus Palestina, Erdogan menegaskan, pengakuan berdirinya negara Palestina bukan merupakan pilihan, hal tersebut adalah keharusan.
Turki yang tampak mengalami ketegangan dengan Israel ini, merangkul Mesir. Mesir sebelumnya juga mengalami penurunan hubungan dengan Israel. Pascaturunnya Husni Mubarak dari kursi presiden di Mesir, banyak warga Mesir yang menuntut penghentian perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel. Kedutaan Besar Israel di Kairo pada Jumat pekan lalu juga diserang oleh warga Mesir.(rhs)
*)http://international.okezone.com/read/2011/09/14/412/502359/pm-turki-israel-terisolasi
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia
PM Erdogan yang berkunjung ke Mesir, mendapat sambutan hangat oleh warga setempat saat dirinya tiba di bandar udara Kairo. Erdogan juga memberikan pidato selama 30 menit di depan para Menteri Luar Negeri negara-negara anggota Liga Arab.
Turki juga tampak melebarkan pengaruhnya di Timur Tengah yang dilanda revolusi. Negara Arab saat ini juga mulai melakukan konfrontasinya terhadap Israel.
"Israel tidak bertanggung jawab dan mereka melanggar hukum internasional dengan melakukan serangan terhadap rombongan relawan yang hanya membawa makanan bagi warga Palestina," ujar Erdogan, seperti dikutip Associated Press, Rabu (14/9/2011).
"Serangan tersebut terbukti mengancam Israel sendiri, dan warga Israel akan menjadi bangsa yang terkepung," tandasnya.
Liga Arab juga menyatakan dukungannya terhadap berdirinya negara Palestina merdeka. Seluruh anggota Liga Arab juga mengecam tindakan unilateral Israel yang mendirikan pemukiman di wilayah Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga masih mempertimbangkan, akan meminta keanggotaan bagi Palestina dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Meski demikian, Amerika Serikat (AS) yang merupakan anggota tetap DK PBB berniat akan memveto upaya Palestina yang hendak meminta keanggotaan di PBB.
Menanggapi kasus Palestina, Erdogan menegaskan, pengakuan berdirinya negara Palestina bukan merupakan pilihan, hal tersebut adalah keharusan.
Turki yang tampak mengalami ketegangan dengan Israel ini, merangkul Mesir. Mesir sebelumnya juga mengalami penurunan hubungan dengan Israel. Pascaturunnya Husni Mubarak dari kursi presiden di Mesir, banyak warga Mesir yang menuntut penghentian perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel. Kedutaan Besar Israel di Kairo pada Jumat pekan lalu juga diserang oleh warga Mesir.(rhs)
*)http://international.okezone.com/read/2011/09/14/412/502359/pm-turki-israel-terisolasi
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia
