KulTwit @SalimAfillah : K e l u a r g a



Salim A. Fillah*
Pengisi Majelis Jejak Nabi
Setiap Kamis 16.00 Masjid Jogokariyan Jogja


  1. Selalu ada waktu yang harus terluang untuk keluarga; yang tentang mereka Allah akan pertanyakan kepemimpinan & bimbingan kita.
  2. Seruan mula pada Sang Nabi; “Dan beri ingatlah keluargamu yang terdekat!” (QS 26: 214), maka hikmah & nasehat adalah hak mereka.
  3. Allah katakan “Jagalah dirimu & keluargamu dari api neraka!” (QS 66: 6), maka dihajatkan kebersamaan penuh makna & keteladanan.
  4. Anak & isteri adalah kesenangan hidup di dunia. Maka tugas kita adalah mengupayakan agar kelak berkumpul jua, bahagia di surga.
  5. Anak & isteri adalah titipanNya, maka kita harus menjaga, agar kelak saat dikembalikan, mereka sesuai keadaan awalnya: fithrah.
  6. Isteri & anak adalah karuniaNya. Sudahkah tertunjukkan rasa syukur atas kehadiran mereka; di lembutnya kata & syahdunya mesra?
  7. Isteri & anak: fitnah & ujian. Dalam membersamai & menyenangkan; bergulatlah hasrat dengan keterbatasan; lalu diujilah ketaatan.
  8. Bahagialah suami & ayah; yang memastikan tiap suapan ke mulut isteri-anak & segala yang dikenakan, halal-thayyib tak meragukan.
  9. Bahagialah suami & ayah; membimbing isteri & anak mengulang hafalan, tadabburi Quran, mengisah penuh cinta sirah Nabi & sahabat.
  10. Berbahagialah; suami & ayah yang khusyu’ menangis mendoakan keselamatan, keberkahan, serta kebaikan anak-isteri & keturunannya.
  11. Bahagialah suami & ayah; mengecup dengan doa perlindungan & cinta saat isteri-anaknya lelap tidur, jua saat berpamit bepergian.
  12. Berbahagialah suami & ayah; syukur & takjubi kemajuan isteri & anak dalam berkebaikan, lalu ada peluk, doa, & hadiah sederhana.
  13. Bahagialah suami & ayah yang jadi kebanggaan anak-isteri; tapi tak menumpulkan pengembangan diri mereka dalam hidup berbakti.
  14. Tanggungjawab suami & ayah demikian agung; seakan saat isteri dinikahi & anak dilahirkan, mereka bersabda: Bawa kami ke surga!
  15. Bahwa ada kisah Nuh dengan isteri & anak nan durhaka, itu penyadar bahwa suami & ayah tiada punya kuasa atas jiwa nan dicinta.
  16. Bahwa hidayah bukan hak ayah & suami, hattapun dia seorang Nabi. Yang kita pertanggungjawabkan ikhtiyar kita, bukan hasilnya.
  17. Tapi naiflah ayah & suami yang berlindung di balik nama agung Nuh & Luth, tanpa upaya meluangkan saat berharga untuk keluarga.
  18. Pun para isteri; agunglah mereka dalam juangnya untuk menjadi apa yang ditaujihkan Al Quran; Shalihat, Qanitat, Hafizhat.
  19. Bagi suami; mereka penggenap separuh agama, penjaga ketaatan, tempat berlari dari yang haram & keji menuju yang berkah & suci.
  20. Maka para isteri itu tahu; untuk siapa mereka berdandan & mempercantik diri; tersenyum & penuh pemuliaan menyambut kepulangan.
  21. Pada cium tangan takzim & mungkin airmata, bisik mereka mesra, "Suamiku; kami lebih sabar tuk lapar daripada 'adzab nan besar!"


*)http://twitter.com/#!/salimafillah

*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia
Baca juga :