YERUSALEM - Israel terus diserang akhir-akhir ini, baik itu dari internal maupun eksternal. Bagaimanakah nasib Israel selanjutnya?
Pada Jumat pekan lalu, kantor Kedutaan Israel diserang oleh sejumlah demonstran di Mesir, mereka bahkan berhasil menerobos masuk kantor kedutaan tersebut dan membakar bendera Israel.
Israel juga bersitegang dengan Turki yang saat ini tampak menantang Israel dengan armada lautnya.
Pada 20 September mendatang, Palestina hendak meminta pengakuan secara unilateral ke Perserkatan Bangsa-Bangsa.
Lebih dari 50 tahun yang lalu, mantan Pemimpin Israel David Ben Gurion yakin dan berharap dirinya dapat menciptakan demokrasi di Israel serta menyediakan kemudahan bagi rakyatnya. Demikian seperti diberitakan Daily Beast, Senin (12/9/2011).
Namun saat ini, krisis justru melanda Israel dan merubah segalanya. Fraksi sayap kanan di Israel bertambah, Israel juga jauh dari kebebasan dan kesetaraan. Banyak kaum moderat di Israel khawatir negerinya akan menuju kehancuran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pendahulunya Ehud Olmert sempat disidang dalam kasus korupsi, begitu pula Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak yang selalu hidup dalam kemewahan.
Belakangan ini, Israel juga dilanda demonstrasi besar-besaran akibat kenaikan biaya hidup. Sekira 350 ribu warga turun ke jalan dan mengecam Pemerintah Israel. Seperti layaknya demonstrasi di negara lainnya, para demonstran juga menginap di tenda-tenda yang didirikan di kota.
Pada dekade 1950 silam, Israel pontang panting dalam menentukan eksistensi dirinya. Saat perekonomiannya maju, Israel dipimpin oleh individu yang menginginkan hidup makmur.
Netanyahu sebelumnya sempat melancarkan beberapa program untuk memulihkan perekonomian Israel, namun upayanya gagal. Sikap Palestina yang hendak meminta pengakuan ke PBB juga mengejutkan Israel diiringi oleh ketegangannya dengan negara-negara Arab.
Ehud Barak juga sempat memprediksikan akan adanya gelombang tsunami dalam perpolitikan Israel dan tampaknya hal ini memang sedang terjadi di Israel.(rhs)
*)http://international.okezone.com/read/2011/09/12/412/501568/israel-tamat
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia
Pada Jumat pekan lalu, kantor Kedutaan Israel diserang oleh sejumlah demonstran di Mesir, mereka bahkan berhasil menerobos masuk kantor kedutaan tersebut dan membakar bendera Israel.
Israel juga bersitegang dengan Turki yang saat ini tampak menantang Israel dengan armada lautnya.
Pada 20 September mendatang, Palestina hendak meminta pengakuan secara unilateral ke Perserkatan Bangsa-Bangsa.
Lebih dari 50 tahun yang lalu, mantan Pemimpin Israel David Ben Gurion yakin dan berharap dirinya dapat menciptakan demokrasi di Israel serta menyediakan kemudahan bagi rakyatnya. Demikian seperti diberitakan Daily Beast, Senin (12/9/2011).
Namun saat ini, krisis justru melanda Israel dan merubah segalanya. Fraksi sayap kanan di Israel bertambah, Israel juga jauh dari kebebasan dan kesetaraan. Banyak kaum moderat di Israel khawatir negerinya akan menuju kehancuran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pendahulunya Ehud Olmert sempat disidang dalam kasus korupsi, begitu pula Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak yang selalu hidup dalam kemewahan.
Belakangan ini, Israel juga dilanda demonstrasi besar-besaran akibat kenaikan biaya hidup. Sekira 350 ribu warga turun ke jalan dan mengecam Pemerintah Israel. Seperti layaknya demonstrasi di negara lainnya, para demonstran juga menginap di tenda-tenda yang didirikan di kota.
Pada dekade 1950 silam, Israel pontang panting dalam menentukan eksistensi dirinya. Saat perekonomiannya maju, Israel dipimpin oleh individu yang menginginkan hidup makmur.
Netanyahu sebelumnya sempat melancarkan beberapa program untuk memulihkan perekonomian Israel, namun upayanya gagal. Sikap Palestina yang hendak meminta pengakuan ke PBB juga mengejutkan Israel diiringi oleh ketegangannya dengan negara-negara Arab.
Ehud Barak juga sempat memprediksikan akan adanya gelombang tsunami dalam perpolitikan Israel dan tampaknya hal ini memang sedang terjadi di Israel.(rhs)
*)http://international.okezone.com/read/2011/09/12/412/501568/israel-tamat
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia