TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq, mengkritik perangkat yang dimiliki pemerintahan SBY-Boediono sehingga kemudian muncul tak efektifnya kinerja para pembantu presiden di kabinet. Mahfudz menjawab diplomatis, saat ditanyakan, apakah para menteri dari PKS masih betah duduk di kabinet.
"Soal betah harus tanya menteri PKS," kata Mahfudz. Dikatakan, secara sistem, pemerintah punya instrumen sangat lengkap untuk bisa pastikan kinerja pemerintah efektif. Dari sisi perencanaan, ujarnya, ada bapennas yang juga kementrian.
Dijelaskan Mahfudz Siddiq, dari sisi koordinasi ada 3 menko, dari sisi kontrol langsung presiden ada seskab yang strukturnya juga lengkap, dari sisi perbantuan tugas presiden ada wapres, dari sisi evaluasi periodik ada UKP4. Belum lagi sejumlah satgas yang dibentuk presiden untuk tugas-tugas khusus.
"Jadi memang aneh jika sistem yang sangat lengkap itu tidak bisa pastikan efektifitas kinerja pemerintahan. Siapa yang salah harus dibedah 3 hal. Pertama, apakah presiden sebagai kepala eksekutif lemah dalam direction dan kontrol ? Atau kedua, apakah sistem organisasi dan birokrasi pemerintahan terlalu besar sehinga lamban?" kritik Mahfudz.
"Atau ketiga, apakah memang kementrian dan lembaganya yang lemah? Kalau kinerja buruk kasuistis terjadi di kementrian dan lembaga tertentu, bisa dipastikan yang salah atau lemah kementrian dan lembaga tersebut," katanya lagi.
Tapi, imbuhnya, kalau kasusnya merata berarti masalahnya pada argumentasinya yang kedua atau pertama. Untuk itu, Mahfudz memberi saran, presiden harus segera lakukan evaluasi menyeluruh sehingga bisa diidentifikasi pokok pangkal masalahnya dan bisa dirumuskan solusi jitunya.
*)sumber: http://www.tribunnews.com/2011/07/11/mahfudz-siddiq-apa-menteri-pks-betah-silahkan-tanya-langsung
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia
"Soal betah harus tanya menteri PKS," kata Mahfudz. Dikatakan, secara sistem, pemerintah punya instrumen sangat lengkap untuk bisa pastikan kinerja pemerintah efektif. Dari sisi perencanaan, ujarnya, ada bapennas yang juga kementrian.
Dijelaskan Mahfudz Siddiq, dari sisi koordinasi ada 3 menko, dari sisi kontrol langsung presiden ada seskab yang strukturnya juga lengkap, dari sisi perbantuan tugas presiden ada wapres, dari sisi evaluasi periodik ada UKP4. Belum lagi sejumlah satgas yang dibentuk presiden untuk tugas-tugas khusus.
"Jadi memang aneh jika sistem yang sangat lengkap itu tidak bisa pastikan efektifitas kinerja pemerintahan. Siapa yang salah harus dibedah 3 hal. Pertama, apakah presiden sebagai kepala eksekutif lemah dalam direction dan kontrol ? Atau kedua, apakah sistem organisasi dan birokrasi pemerintahan terlalu besar sehinga lamban?" kritik Mahfudz.
"Atau ketiga, apakah memang kementrian dan lembaganya yang lemah? Kalau kinerja buruk kasuistis terjadi di kementrian dan lembaga tertentu, bisa dipastikan yang salah atau lemah kementrian dan lembaga tersebut," katanya lagi.
Tapi, imbuhnya, kalau kasusnya merata berarti masalahnya pada argumentasinya yang kedua atau pertama. Untuk itu, Mahfudz memberi saran, presiden harus segera lakukan evaluasi menyeluruh sehingga bisa diidentifikasi pokok pangkal masalahnya dan bisa dirumuskan solusi jitunya.
*)sumber: http://www.tribunnews.com/2011/07/11/mahfudz-siddiq-apa-menteri-pks-betah-silahkan-tanya-langsung
*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia