Tidak seperti bencana meletusnya Merapi yang banyak mendatangkan para relawan dari berbagai lembaga swasta maupun pemerintah, bencana banjir lahar dingin yang melanda Kawasan Merapi sisi barat, tepatnya di Magelang, Jawa Tengah, masih sangat kekurangan tenaga relawan. Padahal banjir lahar dingin menerjang sudah sebanyak 18 kali di Magelang dan sekitarnya yang mengakibatkan sebanyak 4000 lebih warga menjadi pengungsi dan sudah melumpuhkan jalan Raya Magelang-Yogya.
Di tengah persiapan dan pelaksanaan Muskerwil, DPW PKS Jawa Tengah sigap dengan mengirimkan kader Kepanduan sebagai tenaga relawan. Mereka turun langsung ke daerah bencana luapan lahar dingin. Salah satu daerah yang terkena amukan dahsyatnya curahan lahar dingin adalah kecamatan Sawangan, Kab Magelang. Tepatnya dusun Gununglemah, desa Gondowangi, kec Sawangan. Terlihat sejumlah relawan dari PKS bahu membahu bersama warga membersihkan rumah yang tertimbun pasir lahar dingin.
Menurut Budiman(44) Kepanduan DPC Gedawang, saat ini sebanyak 35 relawan sedang berbaur membantu masyarakat. “Sejak pagi, mas! Kita sudah disini,” katanya kepada Tim Media DPW PKS Jateng. Budiman menyatakan, targetnya hari ini bisa menyelesaikan membersihkan rumah yang terkena pasir lahar dingin, selanjutnya akan melihat situasi dan kondisi.
“Yang jelas, yang dibutuhkan saat ini setidaknya sembako dan sejumlah “pegangan” uang. Karena memang tinggal baju di badan,” tambahnya.
Di dusun Gununglemah terdapat 3 rumah yang tersapu lahar dingin dan 2 rumah yang terendam pasir lahar dingin. “Kebetulan ini pas belokan sungai, saking besarnya aliran, arus tidak ikut alur sungan tapi mbablas, meluber mengenai lahan pertanian dan rumah warga,” tambah salah seorang warga.
Korban Ponijan yang rumahnya rata dengan tanah sementara tinggal di tempat tetangga. Hal serupa dialami juga oleh Muksin Rusdi.
Alur sungai sendiri bertambah puluhan meter. Sungai menjadi 20 kali lebarnya dibanding dengan aliran air normal. Kejadian ini kontan menarik perhatian warga dari kampung sebelah. Warga berduyun duyun ingin melihat sisa jejak lahar dingin. Nampak pula truk truk pasir yang mernganggkut pasir yang dibawa lahar dingin.
Selain merusak rumah, banjir lahar kali ini juga merusak beberapa lahan pertanian. “Dari sungai, mbablas ke kebun baru ke rumah warga, Kata Budiman.
*sumber: http://twitter.com/PKSjateng
*posted: pkspiyungan.blogspot.com
Di tengah persiapan dan pelaksanaan Muskerwil, DPW PKS Jawa Tengah sigap dengan mengirimkan kader Kepanduan sebagai tenaga relawan. Mereka turun langsung ke daerah bencana luapan lahar dingin. Salah satu daerah yang terkena amukan dahsyatnya curahan lahar dingin adalah kecamatan Sawangan, Kab Magelang. Tepatnya dusun Gununglemah, desa Gondowangi, kec Sawangan. Terlihat sejumlah relawan dari PKS bahu membahu bersama warga membersihkan rumah yang tertimbun pasir lahar dingin.
Menurut Budiman(44) Kepanduan DPC Gedawang, saat ini sebanyak 35 relawan sedang berbaur membantu masyarakat. “Sejak pagi, mas! Kita sudah disini,” katanya kepada Tim Media DPW PKS Jateng. Budiman menyatakan, targetnya hari ini bisa menyelesaikan membersihkan rumah yang terkena pasir lahar dingin, selanjutnya akan melihat situasi dan kondisi.
“Yang jelas, yang dibutuhkan saat ini setidaknya sembako dan sejumlah “pegangan” uang. Karena memang tinggal baju di badan,” tambahnya.
Di dusun Gununglemah terdapat 3 rumah yang tersapu lahar dingin dan 2 rumah yang terendam pasir lahar dingin. “Kebetulan ini pas belokan sungai, saking besarnya aliran, arus tidak ikut alur sungan tapi mbablas, meluber mengenai lahan pertanian dan rumah warga,” tambah salah seorang warga.
Korban Ponijan yang rumahnya rata dengan tanah sementara tinggal di tempat tetangga. Hal serupa dialami juga oleh Muksin Rusdi.
Alur sungai sendiri bertambah puluhan meter. Sungai menjadi 20 kali lebarnya dibanding dengan aliran air normal. Kejadian ini kontan menarik perhatian warga dari kampung sebelah. Warga berduyun duyun ingin melihat sisa jejak lahar dingin. Nampak pula truk truk pasir yang mernganggkut pasir yang dibawa lahar dingin.
Selain merusak rumah, banjir lahar kali ini juga merusak beberapa lahan pertanian. “Dari sungai, mbablas ke kebun baru ke rumah warga, Kata Budiman.
*sumber: http://twitter.com/PKSjateng
*posted: pkspiyungan.blogspot.com