Mumpung sepi, mau twit artikel "Sebenarnya Kita Kaya" dari buku #oasehati smoga bermanfaat ya.
1. Usai shalat subuh berjamaah, Fikri bertanya kepada para jamaah, "Nomor sepatunya berapa?" tentu saja beragam jawabannya.
2. ada yang 39, 41, 42 sampai ada yang 45. Fikri bermaksud meminjam sepatu untuk adik sepupunya yang akan menjalani wawancara pekerjaan.
3. Fuad, adik sepupunya yang baru datang malam hari dari Bandung, kehilangan sepatu saat shalat di masjid depan Terminal Leuwi Panjang.
4. Ia hampir tak mengenakan alas kaki berangkat ke rumah kakaknya di Depok. Beruntung ada orang yang berbaik hati memberikan sandal.
5. Hampir semua jamaah subuh di masjid itu berniat meminjamkan sepatu, hanya saja yang beruntung mendapat kesempatan beramal sepagi itu –
6. adalah Arif, karena ukuran sepatunya sama persis dengan yang diinginkan Fuad, yakni 42. Maka bersegeralah beberapa jamaah –
7. mengantar Fuad ke rumah Arif untuk mencoba sepatu. Alhamdulillah, sepatunya cocok di kaki Fuad, anak muda itupun terlihat senang.
8. Terbuka kembali harapannya untuk mendapat pekerjaan. Sebelumnya, Fikri, sang kakak sepupu, sempat bertanya dimana toko sepatu yang buka –
9. sebelum jam tujuh pagi. Hampir bisa dipastikan tidak ada toko yang buka sepagi itu. "Kaos kakinya punya?" tanya Arif lagi.
10. Fuad hanya menggeleng kepala, karena kaos kakinya pun ikut hilang bersama sepatunya. Tanpa banyak bicara, Arif bergegas ke dalam rumah –
11. - dan kembali dengan membawa kaos kaki. Tak hanya itu, ia pun membawa beberapa botol susu instan, "ini untuk anak-anak di rumah".
12. "Subhanallah..." serempak kalimat pujian itu keluar dari mulut para jamaah. Ada seorang jamaah yang berujar, "Kita kalah set sama Arif,
13. - sepagi ini sudah beramal saleh, berbagi kebaikan, menolong orang yang memerlukan, dan membagi rezekinya" Arif hanya tersenyum.
14. Sementara itu, usai mencoba sepatu milik Arif, Fuad mengucapkan terima kasih atas kebaikan saudara barunya itu. "Terima kasih pak, -
15. - nanti setelah pulang wawancara saya akan kembalikan". "Tenang saja, dipakai terus pun boleh" jawab Arif.
16. Umat Islam dimanapun sebenarnya kaya raya, tidak ada yang miskin kecuali ia yang merasa miskin.
17. Sepanjang ia memiliki saudara-saudara yang perhatian, peduli dan mengutamakan kepentingan saudaranya.
18. Sesulit apapun kehidupan ini, akan terasa mudah jika setiap beban dipikul bersama. Seberat apapun cobaan yang diderita seorang muslim,
19. jika memiliki saudara yang sangat peduli, semua akan menjadi ringan.
20. Fragmen seperti kisah Fikri, Fuad dan Arif pasti banyak terjadi di berbagai tempat. Berbagai episode selalu diputar berulang-ulang –
21. - dalam perjalanan kehidupan bermasyarakat di negeri ini, bahkan di berbagai negara lain di seluruh dunia. Membuktikan bahwa –
22. umat Islam tidak boleh ada yang merasa miskin selama masih ada saudara2nya yang tak bosan membantu.
23. Yang terlihat bukan semangat meminta, melainkan semangat menolong dan memberi.
24. Ada semangat untuk saling memberi pertolongan sekecil apapun, jika mungkin tercipta iklim berlomba untuk lebih dulu memberi.
25. Kesempatan berbuat baik memang selalu ada, jika bukan kita yang mengambilnya, orang lainlah yang melakukannya.
26. Kekayaan sesungguhnya bukan pada apa yang dimiliki dan dinikmati sendiri, melainkan seberapa banyak yang bisa dirasakan oleh saudara –
27. - dan lingkungan sekitarnya.
28. Kekayaan sebenarnya bukan pada apa yang ada di genggaman, melainkan tertanam dalam hati yg semakin terhibur setiap kali membantu sesama.
Demikian tweeps, tidak terlalu panjang artikel "sebenarnya kita kaya" ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.
*)dikutip admin dari http://twitter.com/#!/bayugawtama
*posted: pkspiyungan.blogspot.com
1. Usai shalat subuh berjamaah, Fikri bertanya kepada para jamaah, "Nomor sepatunya berapa?" tentu saja beragam jawabannya.
2. ada yang 39, 41, 42 sampai ada yang 45. Fikri bermaksud meminjam sepatu untuk adik sepupunya yang akan menjalani wawancara pekerjaan.
3. Fuad, adik sepupunya yang baru datang malam hari dari Bandung, kehilangan sepatu saat shalat di masjid depan Terminal Leuwi Panjang.
4. Ia hampir tak mengenakan alas kaki berangkat ke rumah kakaknya di Depok. Beruntung ada orang yang berbaik hati memberikan sandal.
5. Hampir semua jamaah subuh di masjid itu berniat meminjamkan sepatu, hanya saja yang beruntung mendapat kesempatan beramal sepagi itu –
6. adalah Arif, karena ukuran sepatunya sama persis dengan yang diinginkan Fuad, yakni 42. Maka bersegeralah beberapa jamaah –
7. mengantar Fuad ke rumah Arif untuk mencoba sepatu. Alhamdulillah, sepatunya cocok di kaki Fuad, anak muda itupun terlihat senang.
8. Terbuka kembali harapannya untuk mendapat pekerjaan. Sebelumnya, Fikri, sang kakak sepupu, sempat bertanya dimana toko sepatu yang buka –
9. sebelum jam tujuh pagi. Hampir bisa dipastikan tidak ada toko yang buka sepagi itu. "Kaos kakinya punya?" tanya Arif lagi.
10. Fuad hanya menggeleng kepala, karena kaos kakinya pun ikut hilang bersama sepatunya. Tanpa banyak bicara, Arif bergegas ke dalam rumah –
11. - dan kembali dengan membawa kaos kaki. Tak hanya itu, ia pun membawa beberapa botol susu instan, "ini untuk anak-anak di rumah".
12. "Subhanallah..." serempak kalimat pujian itu keluar dari mulut para jamaah. Ada seorang jamaah yang berujar, "Kita kalah set sama Arif,
13. - sepagi ini sudah beramal saleh, berbagi kebaikan, menolong orang yang memerlukan, dan membagi rezekinya" Arif hanya tersenyum.
14. Sementara itu, usai mencoba sepatu milik Arif, Fuad mengucapkan terima kasih atas kebaikan saudara barunya itu. "Terima kasih pak, -
15. - nanti setelah pulang wawancara saya akan kembalikan". "Tenang saja, dipakai terus pun boleh" jawab Arif.
16. Umat Islam dimanapun sebenarnya kaya raya, tidak ada yang miskin kecuali ia yang merasa miskin.
17. Sepanjang ia memiliki saudara-saudara yang perhatian, peduli dan mengutamakan kepentingan saudaranya.
18. Sesulit apapun kehidupan ini, akan terasa mudah jika setiap beban dipikul bersama. Seberat apapun cobaan yang diderita seorang muslim,
19. jika memiliki saudara yang sangat peduli, semua akan menjadi ringan.
20. Fragmen seperti kisah Fikri, Fuad dan Arif pasti banyak terjadi di berbagai tempat. Berbagai episode selalu diputar berulang-ulang –
21. - dalam perjalanan kehidupan bermasyarakat di negeri ini, bahkan di berbagai negara lain di seluruh dunia. Membuktikan bahwa –
22. umat Islam tidak boleh ada yang merasa miskin selama masih ada saudara2nya yang tak bosan membantu.
23. Yang terlihat bukan semangat meminta, melainkan semangat menolong dan memberi.
24. Ada semangat untuk saling memberi pertolongan sekecil apapun, jika mungkin tercipta iklim berlomba untuk lebih dulu memberi.
25. Kesempatan berbuat baik memang selalu ada, jika bukan kita yang mengambilnya, orang lainlah yang melakukannya.
26. Kekayaan sesungguhnya bukan pada apa yang dimiliki dan dinikmati sendiri, melainkan seberapa banyak yang bisa dirasakan oleh saudara –
27. - dan lingkungan sekitarnya.
28. Kekayaan sebenarnya bukan pada apa yang ada di genggaman, melainkan tertanam dalam hati yg semakin terhibur setiap kali membantu sesama.
Demikian tweeps, tidak terlalu panjang artikel "sebenarnya kita kaya" ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.
*)dikutip admin dari http://twitter.com/#!/bayugawtama
*posted: pkspiyungan.blogspot.com