Hidayatullah.com--Para ulama Badan Perwakafan, Al Ikhwan Al Muslimun, Salafi, Jama’ah Al Islamiyah serta Jama’ah Tabligh berkumpul di Aswan Mesir untuk membentuk sebuah badan yang berfungsi untuk menyatukan umat Islam di Mesir, dari berbagai komunitas dan organisasi, demikian lansir onislam.net (3/4)
Pasca revolusi 25 Januari, Al Ikhwan Al Muslimun propinsi Aswan telah membentuk badan khusus yang bertujuan untuk memperkuat ukhuwah antar jama’ah dan organisasi Islam. Para anggota badan ini, yang terdiri dari berbagai jama’ah menyebutkan bahwa masih-masing akan menghormati perbedaan antar jama’ah, akan tetapi mereka bekerja sama dalam hal-hal yang disepakati.
Sebagai langkah permulaan, para anggota Badan “Persatuan Islam” ini, beserta sekjennya melakukan silaturrahim ke beberapa jama’ah. Pertemuan sekaligus melaksanakan shalat Isya’ pada pekan mendatang rencananya di lakukan di Anshar As Sunnah, yang berhaluan Salafi.
Sedangkan agenda yang lebih besar direncanakan terselenggara pada tanggal 24 April mendatang di stadion Port Said, yakni mu’tamar yang diikuti oleh para tokoh sentral berbagai organisasi dan jama’ah Islam di Mesir. Hal itu dilakukan untuk merumuskan program-program yang bisa melibatkan seluruh kelompok tersebut.
Hanya saja yang belum bergabung dalam badan ini adalah jama’ah Sufi. Namun, hal itu karena masalah teknis saja, karena banyaknya kelompok Sufi di propinsi tersebut. Saat ini, pembicaraan sudah sampai pada tahapan siapa yang bakal mewakili mereka dalam badan ini. Sebagaimana juga telah dilakukan kunjungan pengurus badan ini kepada Syeikh As Sayyid Hasan Idris selaku tokoh Sufi di Aswan, seperti yang dijelaskan oleh Sekjen organisasi ini , Prof. Majdi Abu Uyyun.
Saat ini sudah 3000 tokoh dari berbagai jama’ah dan organisasi Islam Mesir telah bergaung dalam organisasi ini.*
*)sumber: hidayatullah.com
*posted: pkspiyungan.blogspot.com
Pasca revolusi 25 Januari, Al Ikhwan Al Muslimun propinsi Aswan telah membentuk badan khusus yang bertujuan untuk memperkuat ukhuwah antar jama’ah dan organisasi Islam. Para anggota badan ini, yang terdiri dari berbagai jama’ah menyebutkan bahwa masih-masing akan menghormati perbedaan antar jama’ah, akan tetapi mereka bekerja sama dalam hal-hal yang disepakati.
Sebagai langkah permulaan, para anggota Badan “Persatuan Islam” ini, beserta sekjennya melakukan silaturrahim ke beberapa jama’ah. Pertemuan sekaligus melaksanakan shalat Isya’ pada pekan mendatang rencananya di lakukan di Anshar As Sunnah, yang berhaluan Salafi.
Sedangkan agenda yang lebih besar direncanakan terselenggara pada tanggal 24 April mendatang di stadion Port Said, yakni mu’tamar yang diikuti oleh para tokoh sentral berbagai organisasi dan jama’ah Islam di Mesir. Hal itu dilakukan untuk merumuskan program-program yang bisa melibatkan seluruh kelompok tersebut.
Hanya saja yang belum bergabung dalam badan ini adalah jama’ah Sufi. Namun, hal itu karena masalah teknis saja, karena banyaknya kelompok Sufi di propinsi tersebut. Saat ini, pembicaraan sudah sampai pada tahapan siapa yang bakal mewakili mereka dalam badan ini. Sebagaimana juga telah dilakukan kunjungan pengurus badan ini kepada Syeikh As Sayyid Hasan Idris selaku tokoh Sufi di Aswan, seperti yang dijelaskan oleh Sekjen organisasi ini , Prof. Majdi Abu Uyyun.
Saat ini sudah 3000 tokoh dari berbagai jama’ah dan organisasi Islam Mesir telah bergaung dalam organisasi ini.*
*)sumber: hidayatullah.com
*posted: pkspiyungan.blogspot.com