
Bandung - Penolakan Valentine Day digelar secara unik di Kota Bandung. Sebanyak 18 pengantin muslim yang mengikuti nikah massal diarak menggunakan becak dan diikuti puluhan sepeda ontel dari Paguyuban Sapedah Baheula Bandung, Minggu (14/2/2010).
Acara nikah massal yang diikuti 18 pasangan ini diselenggarakan Alifa Moslem's Shooping Center dan Rumah Zakat Indonesia (RZI). Mereka diarak sejauh 5 kilometer dari kantor RZI di Jalan Turangga, lalu melewati Jalan Lengkong, Jalan Buahbatu dan berakhir di Alifa di Jalan BKR.
"Yang ikut nikah massal ini ada 18 pasangan. Mereka pasangan dari kaum dhuafa yang belum memiliki status pernikahan yang sah secara hukum negara. Kami membantu untuk nantinya menerbitkan buku nikah," jelas Kepala Regional RZI Jabar Wahyu Hidayat kepada wartawan.
Wahyu menambahkan, acara kali bertema Berkasih Sayang dengan Menikah, 'Nikah Yes, Valentine No !'.
"Acara ini merupakan bagian dari syiar Islam. Kalau kasih sayang kan tiap hari juga dilakukan. Tujuan acara yaitu mengatasi pergaulan bebas dan memperjelas status pernikahan sesuai syariah Islam," kata Wahyu.
Dari keterangan Wahyu, 18 pasangan tersebut berasal dari Kecamatan Lengkong, Regol, Andir, Sukajadi dan Coblong. Hadir juga penghulu dari KUA Regol, Saefulloh.
"Pengantin tertua berusia 65 tahun dan termuda 22 tahun," jelas Wahyu.
Semua pasangan tersebut melaksanakan akad nikah di Alifa Moslem's Shooping Center di Jalan BKR No 63. Mereka kompak menggunakan pakaian adat Sunda berwarna merah muda.(bbn/avi)
*sumber: detik.com
---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com
"Yang ikut nikah massal ini ada 18 pasangan. Mereka pasangan dari kaum dhuafa yang belum memiliki status pernikahan yang sah secara hukum negara. Kami membantu untuk nantinya menerbitkan buku nikah," jelas Kepala Regional RZI Jabar Wahyu Hidayat kepada wartawan.
Wahyu menambahkan, acara kali bertema Berkasih Sayang dengan Menikah, 'Nikah Yes, Valentine No !'.
"Acara ini merupakan bagian dari syiar Islam. Kalau kasih sayang kan tiap hari juga dilakukan. Tujuan acara yaitu mengatasi pergaulan bebas dan memperjelas status pernikahan sesuai syariah Islam," kata Wahyu.
Dari keterangan Wahyu, 18 pasangan tersebut berasal dari Kecamatan Lengkong, Regol, Andir, Sukajadi dan Coblong. Hadir juga penghulu dari KUA Regol, Saefulloh.
"Pengantin tertua berusia 65 tahun dan termuda 22 tahun," jelas Wahyu.
Semua pasangan tersebut melaksanakan akad nikah di Alifa Moslem's Shooping Center di Jalan BKR No 63. Mereka kompak menggunakan pakaian adat Sunda berwarna merah muda.(bbn/avi)
*sumber: detik.com
---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com