
"Jadi yang dipikirkan jangan hanya (menggalang) suara (dukungan) saja, tapi tolong dipikirkan juga bagaimana nanti mengurus NU," ungkap beliau pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung baru PBNU II setinggi empat lantai di Jalan Matraman Timur No.5 Menteng, Jakarta, Pusat, Selasa (27/01/10).
Hasyim Muzadi yang akan mengakhiri periode kedua kepemimpinannya sebagai ketua umum PBNU pada muktamar di Makassar, Maret mendatang juga menambahkan bahwa "Tantangan bagi NU ke depan makin berat. Setidaknya ada tiga syarat untuk menjadi ketua umum PBNU,".
"Syarat pertama, calon ketua umum PBNU itu harus memiliki karakter dalam memimpin NU ke depan. Syarat kedua, calon tersebut harus memiliki kompetensi dan mengerti dengan NU. Sedangkan syarat ketiga, orang tersebut harus mempunyai tingkat pengabdian yang cukup dalam tata operasional NU. Ketiga syarat ini yang harus dipenuhi kalau ingin calon tersebut terpilih pada muktamar nanti," ungkapnya.
Ia menjelaskan, NU begitu besar, tidak bisa diatur hanya dengan karisma yang dimiliki calon pemimpin NU tersebut. Karena itu, ia berharap, pimpinan syuriah yang karismatik itu akan didampingi pimpinan tanfidziyah yang punya kemampuan manajerial dan yang mengerti tentang sistem, mengerti tentang manajemen, dan langsung dengan perbuatan konkret di lapangan.
Muktamar NU akan dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 22 Maret. Rencananya, muktamar tersebut akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejumlah calon ketua umum PBNU yang kini beredar, di antaranya, KH Ahmad Bagja, KH Said Aqil Siradj, Slamet Effendi Yusuf, KH Masdar Farid Masudi, KH Salahuddin Wahid, Ulil Absar Abdalla, dan Ali Maschan Moesa.
*diedit dari: www.voa-islam.com
--
posted by: pkspiyungan.blogspot.com
"Syarat pertama, calon ketua umum PBNU itu harus memiliki karakter dalam memimpin NU ke depan. Syarat kedua, calon tersebut harus memiliki kompetensi dan mengerti dengan NU. Sedangkan syarat ketiga, orang tersebut harus mempunyai tingkat pengabdian yang cukup dalam tata operasional NU. Ketiga syarat ini yang harus dipenuhi kalau ingin calon tersebut terpilih pada muktamar nanti," ungkapnya.
Ia menjelaskan, NU begitu besar, tidak bisa diatur hanya dengan karisma yang dimiliki calon pemimpin NU tersebut. Karena itu, ia berharap, pimpinan syuriah yang karismatik itu akan didampingi pimpinan tanfidziyah yang punya kemampuan manajerial dan yang mengerti tentang sistem, mengerti tentang manajemen, dan langsung dengan perbuatan konkret di lapangan.
Muktamar NU akan dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 22 Maret. Rencananya, muktamar tersebut akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejumlah calon ketua umum PBNU yang kini beredar, di antaranya, KH Ahmad Bagja, KH Said Aqil Siradj, Slamet Effendi Yusuf, KH Masdar Farid Masudi, KH Salahuddin Wahid, Ulil Absar Abdalla, dan Ali Maschan Moesa.
*diedit dari: www.voa-islam.com
--
posted by: pkspiyungan.blogspot.com