Belajarlah Tentang Harga Diri & Kemulian Dari Turki

Oleh Abdullah Haidir*
Ketika bangsa-bangsa Arab, yang sering mengaku memiliki banyak kemuliaan, lebih memilih selamat di dunia dengan bungkam atau sekedar berbasa basi politik, melihat berbagai penghinaan dan pelanggaran HAM kaum zionis terhadap kaum muslimin khususnya rakyat Palestina, tidak demikian halnya dengan Turki. Sejujurnya saya berani mengatakan bahwa kepada merekalah kaum muslimin, khususnya yang duduk di pemerintahan, belajar tentang diplomasi yang berbasis pada kemuliaan dan harga diri, bukan pada kehinaan dan menjual diri... (afwan, jadi emosi)

Berita hari ini:

ISRAEL SECARA RESMI MENGAJUKAN PERMOHONAN MAAF SECARA TERTULIS KEPADA TURKI
Hal ini menyusul 'perang mulut' antara Turki dan Israel belakangan ini. Israel menuduh Erdogan (PM Turki) dan pemerintahannya membangkitkan semangat anti semit. Tentu saja Erdogan membantahnya dengan berbagai argumen. Sampai akhirnya terjadi pelecehan diplomatik oleh pemerintah Israel terhadap Turki. Mereka memanggil dubes Turki di Israel untuk bertemu dengan pajabat deplu di sana, caranya mereka memberikan tempat duduk yang lebih rendah bagi dubes Turki, sementara para pejabat Israel duduk di tempat duduk yang lebih tinggi, bak seorang pesakitan duduk di depan para hakim. Bahkan dengan sombongnya mereka meminta para wartawan untuk merekam dengan jelas peristiwa tersebut.

Pemerintah Turki jelas meradang, rakyatnya mengecam. Israel harus minta maaf paling lambat dua hari (Rabu sore kemarin), kalau tidak, mereka berjanji akan mengambil langkah-langkah diplomatis dan menarik dubesnya 'pulang kampung'. Hari ini media sudah menurunkan berita permintaan maaf resmi dan tertulis Israel kepada Turki, kabarnya redaksinya langsung dibuat oleh Netanyahu (PM Israel) dan Liberman (Menlu).

Hebatnya Erdogan masih mengancam Israel. Dia, katanya, tidak segan-segan mengambil tindakan keras untuk menyikapi berbagai tindakan melampaui batas dari pihak Israel, seraya menambahkan bahwa sikapnya selama ini masih dia anggap banyak toleransinya.

Masih segar dari ingatan kita bagaimana Rojab Thayib Erdogan, membuat Simon Perez 'melongo' ketika dia meninggalkan panggung dengan marah karena merasa diperlakukan tidak adil oleh pembawa acara pada pertemuan Ekonomi internasional di Davos, setelah dia mengecam perlakuan Zionis terhadap Gaza....



*Abdullah Haidir, ikhwah tinggal di Riyadh Saudi

Sumber: www.islamtoday.com, www.Aljazeera.net.

---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com
Baca juga :