Sastrawan dan penyair W.S Rendra meninggal dunia malam jumat (6/8/2009) sekitar pukul 22.15 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat.
W.S Rendra lahir di Solo 7 Nopember 1935. Nama W.S Rendra aselinya singkatan dari Willybrodus Surendra Broto. Setelah masuk Islam tahun 1971 berganti menjadi Wahyu Sulaiman (W.S.) Rendra .
Di penghujung usianya, sang penyair tetap berkarya meski dirawat di rumah sakit karena sakit jantung koroner. Puisi terakhir Rendra menghadirkan nuansa religius yang dalam, yang mengisyaratkan kecintaan pada Sang Pencipta.
"Tuhan, aku cinta padamu..." demikian penggalan puisi yang tak diberi judul itu. Puisi terakhir ini ditulis Rendra pada 31 Juli di RS Mitra Keluarga.
Teks puisi bertulis tangan itu diperlihatkan di rumah duka di Bengkel Teater, Citayam, Depok, Jumat (7/8/2009). Berikut teks puisi tersebut:
Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu
Rendra
31 July 2009
*sumber: detik.com
hidup adalah proses menuju kematian,
dan kematian adalah proses menuju kehidupan yang kekal dan abadi.
selamat jalan mas RENDRA,semoga engkau mendapatkan jalan yang mudah menuju kebahagiaan yang sesungguhnya.... AMIN.
----
posted by: pkspiyungan.blogspot.com
W.S Rendra lahir di Solo 7 Nopember 1935. Nama W.S Rendra aselinya singkatan dari Willybrodus Surendra Broto. Setelah masuk Islam tahun 1971 berganti menjadi Wahyu Sulaiman (W.S.) Rendra .
Di penghujung usianya, sang penyair tetap berkarya meski dirawat di rumah sakit karena sakit jantung koroner. Puisi terakhir Rendra menghadirkan nuansa religius yang dalam, yang mengisyaratkan kecintaan pada Sang Pencipta.
"Tuhan, aku cinta padamu..." demikian penggalan puisi yang tak diberi judul itu. Puisi terakhir ini ditulis Rendra pada 31 Juli di RS Mitra Keluarga.
Teks puisi bertulis tangan itu diperlihatkan di rumah duka di Bengkel Teater, Citayam, Depok, Jumat (7/8/2009). Berikut teks puisi tersebut:
Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu
Rendra
31 July 2009
*sumber: detik.com
hidup adalah proses menuju kematian,
dan kematian adalah proses menuju kehidupan yang kekal dan abadi.
selamat jalan mas RENDRA,semoga engkau mendapatkan jalan yang mudah menuju kebahagiaan yang sesungguhnya.... AMIN.
----
posted by: pkspiyungan.blogspot.com