
Ledakan bom di dua hotel bertaraf internasional yang menewaskan sembilan orang dan melukai 55 orang pada Jumat 17 Juli 2009 itu, menurut dia, disengaja untuk menyudutkan umat Islam.
Kepada wartawan di rumahnya, Kompleks Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Ba'asyir mengatakan, hanya orang bodoh yang mempercayai bom itu bukan rekayasa karena hotel sekelas JW Marriott dan Ritz Carlton mempunyai sistem pengamanan yang sangat ketat.
Karenanya sangat tidak mungkin pelaku bom dapat keluar masuk hotel dengan leluasan bila membawa bahan peledak, merakit, kemudian meledakannya dengan mudah. Ba'asyir menduga CIA ada dibalik peristiwa tersebut.
"Saya merasa itu adalah rekayasa CIA, karena tidak mudah masuk Hotel Marriott membawa bom meski dicicil, pasti ketahuan," tegasnya.
---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com