Journey to Mecca: Film Rihlah Ibnu Bathuthah

JAKARTA -- Film "Journey in Mecca in the Footsteps of Ibn Battuta" yang mengisahkan perjalanan religi seorang pemuda bernama Ibn Bathuthah asal Tangier, Maroko cukup diminati selama diputar di Teater Imax Keong Emas beberapa hari ini. Film berdurasi sekitar 45 menit ini tidak hanya mengisahkan perjalanan spiritual ibadah haji, tetapi juga sarat nilai edukasi serta gambaran indah paduan kamera dan pembuatan serta penayangan dengan lensa Imax.

Film yang mengisahkan perjalanan religi yang sangat berani dan penuh bahaya yang dilakukan oleh seorang pemuda 21 tahun ini hampir ditonton masyarakat secara ramai terutama pada hari libur. Tarip Rp 30.000 untuk tontonan mebngesankan yang membuat iman kita kuat itu tak ada artinya. "Setelah nonton film itu rasanya saya ingin ke Mekah lagi," kata seorang penonton yang mengaku telah tiga kali menunaikan ibadah haji dan umrah.

Kisah dimulai dari kisah Ibn Bathuthah yang mahasiswa Ilmu Hukum (fikih). Pada suatu malam ia bermimpi melakukan perjalanan panjang untuk melaksanakan ibadah haji. "Saya bermimpi melakukan perjalanan panjang dengan menggunakan seekor burung untuk melaksanakan ibadah haji ke Mekah," kata Ibn Bathuthah kepada temannya.

Didorong oleh keinginan yang kuat akhirnya Ibn Bathuthah melaksanakan niatnya untuk beribadah haji. Kedua orangtuanya sempat mengkhawatirkan dan berusaha mencegahnya mengingat usia Ibn Bathuthah yang masih muda. Namun keinginannya tak bisa dicegah sehingga kedua orangtuanya mengijinkannya. Kisah yang disadur dari karya `Rihlah Ibnu Bathuthah` ini sangat terkenal.

Bapaknya memberikan seekor kuda dan uang, sedangkan ibunya memberikan pakaian haji, ihram. Perjalanan ke Makkah ini merupakan awal dari perjalanannya menempuh jarak ribuan mil dimulai dari Tangier, Maroko, Damaskus dan kemudian Madinah hingga ke Mekah. Medan yang dilalui cukup berbahaya dan rawan gangguan keamanan, seperti melintasi gurun sahara, pegunungan, dan Sungai Nil. Di tengah-tengah perjalanan di gurun pasir, Ibn Bathuthah bertemu dengan sekelompok perampok. Ibn Bathuthah sempat berkelahi dengan kawanan perampok itu. Ibn Bathuthah berhasil mencapai Makkah dalam waktu 18 bulan, beberapa hari sebelum dimulainya ibadah haji.

Atas keberhasilannya melintasi perjalanan panjang melintasi 45 negara dan perjalanannya itu tiga kali lebih jauh dari apa yang telah dilakukan oleh Marcopolo. Nama Ibn Bathuthah menjadi nama sebuah kawah di gurun.

Film ini diproduksi Cosmis Picture yang disutradarai Dominic Cunningham-Reid.

"Kami inginkan campuran drama abad ke-14 dan kontemporer untuk menunjukkan masa lalu dan kini," kata Dominic.

"Kami hadirkan agama Islam dari jantungnya sendiri," katanya, seperti dikutip harian Arab News edisi Januari lalu.

"Kami telah membaca karya Ibnu Bathuthah itu dan kesan saya sangat dramatis untuk divisualkan," kata Taran Davies, CEO Cosmic Picture yang menangani pembuatan film ini.

"Ini merupakan peristiwa budaya tentang kemanusiaan dengan pesan yang kuat. Tujuan kami adalah untuk menciptakan kesadaran dan pemahaman kepada generasi berikutnya tentang perdamaian dan pemahaman terutama bagi kalangan non-muslim." imbuhnya

Bahkan, menurut Davies, "Ini sebenarnya adalah hasil sebuah kolaborasi seniman dari berbagai negara dan agama yang berbeda."

Tampil sebagai bintang film ini adalah Chems Eddine Zinoun (Syamsuddin Zainun) yang memerankan Ibnu Bathutah, Hassam Ghancy, Nadim Salwha, dan Nabil Elouabhabi. Sementara bintang tamu aktor terkenal Ben Kingsley.

"Cerita ini adalah elemen penting film, dan bintang besar dapat menjadi selingan," kata Davies.

Ironisnya, Zinoun, 28 tahun, sang pemain utama, meninggal pada 12 November 2008 beberapa hari setelah film itu selesai. Sehingga sang bintang tak menikmati filmnya sendiri.

Film ini melibatkan 85 tenaga seniman dan kalangan ahli dari 30 negara, terutama kalangan sejarawan yang piawai menggambarkan setting abad 14 Masehi. Menurut Davies, usai nonton film ini, orang Islam akan rindu untuk menunaikan ibadah haji. sementara bagi non-muslim akan semakin teguh memperdalam dan mengamalkan agamanya. Dari film ini akan tergambar kebesaran Tuhan dan kebenaran yang dijadikan ajaran-Nya.-mch/taq

source: republika online
---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com
Baca juga :