Jakarta - Tim 5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan Tim 9 Partai Demokrat (PD) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (28/4) petang. Dalam pertemuan yang merupakan kesepakatan bersama tersebut, PKS menyampaikan draf piagam kerja sama koalisi kepada Tim 9 PD.
PKS mengedepankan pokok-pokok pikiran Islami untuk dijadikan sebagai landasan penyusunan kebijakan pemerintah dalam berbagai aspek kebangsaan dan kenegaraan.
''Baik untuk kerja sama di eksekutif maupun legislatif,'' ujar Presiden PKS yang juga Ketua Tim 5, Tifatul Sembiring, kepada Republika, Selasa (28/4), usai pertemuan.
Dia menuturkan, PKS menginginkan koalisi politik yang bisa mendukung semangat pencarian solusi masalah-masalah kebangsaan dengan pendekatan Islam. ''Bahasanya, koalisi tidak menghalangi pengambilan solusi-solusi Islami sebagai salah satu alternatif penyelesaian masalah bangsa,'' imbuh Tifatul.
Dalam piagam, lanjutnya, juga disebutkan agar tidak ada upaya menghalang-halangi atau memberikan kebebasan dalam berdakwah untuk perbaikan moral bangsa. Masalah moral bangsa yang dimaksudkan Tifatul, yaitu peredaran narkoba, praktik prostitusi, perjudian, dan penyebaran alkohol.
Tifatul tak menampik jika semangat pencarian solusi Islami tersebut juga perlu diperjuangkan dalam penyusunan konstitusi negara. ''Intinya tidak menghalangi alternatif-alternatif solusi Islam untuk masalahmasalah kebangsaan.'' Kecuali masalah domestik, PKS juga mengajukan usulan kesepakatan dalam keaktifan peran luar negeri Indonesia di wilayah regional dan internasional. Masalah penguatan kerja sama Asean, Asia, dan perdamaian konflik di Timur Tengah menjadi bidikan utama proposal politik PKS.
Khusus untuk isu perdamaian di Timur Tengah, PKS ingin ada kesepakatan anggota koalisi guna mempercepat kemerdekaan Palestina.
Dia menambahkan, piagam kerja sama koalisi PKS akan dipelajari Tim 9 PD. Dalam satu-dua hari ke depan, Tim 9 berjanji akan memberikan tanggapan atau penawaran-penawaran kontrak politik untuk perwujudan koalisi.
Serahkan cawapres
PKS juga telah mengantarkan nama-nama kandidat cawapres mereka ke SBY. ''Tadi (Selasa––Red) sudah ada dari unsur majelis syura yang mengantarkan kandidat cawapres PKS ke kediaman Pak SBY di Cikeas,'' ujar Tifatul. Ia menolak menyebutkan cawapres yang diajukan PKS kepada SBY.
Sumber Republika di lingkungan PKS mengungkapkan, putusan majelis syura terkait cawapres adalah pengajuan tiga nama kandidat, yaitu Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Salim Segaf Al Jufri.
Hidayat siap
Sementara itu, Hidayat Nur Wahid memberikan sinyal kesediaannya untuk diduetkan dengan SBY. Menanggapi pertanyaan wartawan, Hidayat menunjukkan kesiapannya untuk mendampingi SBY. ''Kini, saya siap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,'' kata Hidayat.
Hidayat menyerahkan sepenuhnya mekanisme pemilihan calon wakil presiden (cawapres) kepada SBY. ''Sampai sekarang saya tetap menghormati hak SBY.''
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi, mengatakan, SBY perlu didukung oleh figur bakal calon wakil presiden yang bersih. ''SBY harus di-back up (didukung––Red) oleh figur yang bersih dan konsisten dalam perjuangan untuk memberantas korupsi.''
Yon Machmudi mengakui, Mensesneg Hatta Radjasa yang merupakan tokoh PAN akan menjadi pesaing berat Hidayat. ''Namun, peluang Hatta tergantung dari kesolidan PAN dalam mengajukannya sebagai cawapres pendamping SBY. Karena, perolehan kursi di DPR 2009 oleh PKS dan PAN akan menentukan kecondongan SBY,'' katanya.
sumber: Republika (29/4/09)
---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com
PKS mengedepankan pokok-pokok pikiran Islami untuk dijadikan sebagai landasan penyusunan kebijakan pemerintah dalam berbagai aspek kebangsaan dan kenegaraan.
''Baik untuk kerja sama di eksekutif maupun legislatif,'' ujar Presiden PKS yang juga Ketua Tim 5, Tifatul Sembiring, kepada Republika, Selasa (28/4), usai pertemuan.
Dia menuturkan, PKS menginginkan koalisi politik yang bisa mendukung semangat pencarian solusi masalah-masalah kebangsaan dengan pendekatan Islam. ''Bahasanya, koalisi tidak menghalangi pengambilan solusi-solusi Islami sebagai salah satu alternatif penyelesaian masalah bangsa,'' imbuh Tifatul.
Dalam piagam, lanjutnya, juga disebutkan agar tidak ada upaya menghalang-halangi atau memberikan kebebasan dalam berdakwah untuk perbaikan moral bangsa. Masalah moral bangsa yang dimaksudkan Tifatul, yaitu peredaran narkoba, praktik prostitusi, perjudian, dan penyebaran alkohol.
Tifatul tak menampik jika semangat pencarian solusi Islami tersebut juga perlu diperjuangkan dalam penyusunan konstitusi negara. ''Intinya tidak menghalangi alternatif-alternatif solusi Islam untuk masalahmasalah kebangsaan.'' Kecuali masalah domestik, PKS juga mengajukan usulan kesepakatan dalam keaktifan peran luar negeri Indonesia di wilayah regional dan internasional. Masalah penguatan kerja sama Asean, Asia, dan perdamaian konflik di Timur Tengah menjadi bidikan utama proposal politik PKS.
Khusus untuk isu perdamaian di Timur Tengah, PKS ingin ada kesepakatan anggota koalisi guna mempercepat kemerdekaan Palestina.
Dia menambahkan, piagam kerja sama koalisi PKS akan dipelajari Tim 9 PD. Dalam satu-dua hari ke depan, Tim 9 berjanji akan memberikan tanggapan atau penawaran-penawaran kontrak politik untuk perwujudan koalisi.
Serahkan cawapres
PKS juga telah mengantarkan nama-nama kandidat cawapres mereka ke SBY. ''Tadi (Selasa––Red) sudah ada dari unsur majelis syura yang mengantarkan kandidat cawapres PKS ke kediaman Pak SBY di Cikeas,'' ujar Tifatul. Ia menolak menyebutkan cawapres yang diajukan PKS kepada SBY.
Sumber Republika di lingkungan PKS mengungkapkan, putusan majelis syura terkait cawapres adalah pengajuan tiga nama kandidat, yaitu Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Salim Segaf Al Jufri.
Hidayat siap
Sementara itu, Hidayat Nur Wahid memberikan sinyal kesediaannya untuk diduetkan dengan SBY. Menanggapi pertanyaan wartawan, Hidayat menunjukkan kesiapannya untuk mendampingi SBY. ''Kini, saya siap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,'' kata Hidayat.
Hidayat menyerahkan sepenuhnya mekanisme pemilihan calon wakil presiden (cawapres) kepada SBY. ''Sampai sekarang saya tetap menghormati hak SBY.''
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi, mengatakan, SBY perlu didukung oleh figur bakal calon wakil presiden yang bersih. ''SBY harus di-back up (didukung––Red) oleh figur yang bersih dan konsisten dalam perjuangan untuk memberantas korupsi.''
Yon Machmudi mengakui, Mensesneg Hatta Radjasa yang merupakan tokoh PAN akan menjadi pesaing berat Hidayat. ''Namun, peluang Hatta tergantung dari kesolidan PAN dalam mengajukannya sebagai cawapres pendamping SBY. Karena, perolehan kursi di DPR 2009 oleh PKS dan PAN akan menentukan kecondongan SBY,'' katanya.
sumber: Republika (29/4/09)
---
posted by: pkspiyungan.blogspot.com