
Dalam artikelnya berjudul "Apakah mungkin untuk memotong kepala Heidara?" ia menegaskan bahwa menghabisi perlawanan adalah mission impossible. Sebab Heidara istilah Israel bagi gerakan perlawanan adalah tokoh imajinatif fiktif yang memiliki tujuh kepala, setiap satu kepala dipotong maka dua kepala akan menggantikannya.
Barakovic menyebutkan beberapa faktor kekuatan perlawanan di Palestina dan Lebanon dan mengusulkan kepada Israel tentang mekanisme untuk melemahkan faktor-faktor itu. Faktor-faktor itu ada tiga: kekuatan keimanan dan akidah, dalamnya akar popularitas perlawanan di kalangan rakyat, dan hubungan mereka dengan kawasan-kawasan di sekitarnya.
Menurut penulis Israel ini bahwa kekuatan perlawanan pertama yakni kekuatan iman dan akidah diwujudkan dengan pemahaman mereka tentang aksi syahid. Diatas akidah inilah kelompok perlawanan di Palestina dan Libanon dibangun dengan harapan bisa membebaskan diri dari penjajahan Israel.
Danny Barakovic merekomendasi strategi Israel yang bekerja untuk melemahkan faktor yang dimiliki perlawanan ini, dengan cara: Israel dan Amerika “memblokade budaya’ dan melakukan aksi pendangkalan akidah didalam diri perlawanan. Ia meminta agar bibit-bibit akidah yang kuat yang merupakan rujukan tinggi bagi aksi perlawanan dan programnya harus diserang. Penulis mengatakan bahwa Israel sendiri merasa terganggu dengan media yang dikuasi oleh Gerakan Hamas dan Hizbullah sehingga monopoli media Israel tidak lagi berlaku.
Faktor kedua - menurut penulis - adalah simpati masyarakat yang mendalam terhadap perlawanan. Karena kelompok perlawanan juga memiliki aktifitas sosial dan pelayanan masyarakat. Sehingga hal itu menaikkan popularitas "Hamas" di Palestina dan "Hizbullah di Lebanon. Ia menyerukan agar Israel melakukan aksi yang melemahkan faktor ini. Caranya adalah blokade ekonomi, aksi pelaparan, pengusiran warga, dan langsung menyerang sasaran militer ke fasilitas sipil. Pada saat yang sama Israel juga harus melakukan blowup media untuk menyampaikan pembenaran aksi mereka sebagai aksi bela diri dan menyebutkan perlawanan sebagai terorisme, usul penulis Israel ini. Aksi ini bertujuan agar perlawanan terisolir secara sosial yang merupakan incubatornya.
Faktor ketiga, adalah hubungan erat perlawanan dengan kawasan di sekitarnya sehingga mereka bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Cara melemahnya menurut Barakovic adalah dengan memberikan iming-iming (inducements) atau ancaman terhadap pihak daerah yang memberikan dukungan kepada perlawanan seperti Syria dan Iran. Israel juga diminta agar meningkatkan isi ‘keranjang insentif’ kepada agen-agennya atau meningkatkan ancaman kepada mereka agar tidak mendukung perlawanan ini. Sehingga mereka bisa jadi akan tergiur dengan isi keranjang tersebut. Penulis ini mengusulkan agar hubungan antara Iran dan Syria dengan perlawanan segera diputus. [bn-bsyr]
Danny Barakovic merekomendasi strategi Israel yang bekerja untuk melemahkan faktor yang dimiliki perlawanan ini, dengan cara: Israel dan Amerika “memblokade budaya’ dan melakukan aksi pendangkalan akidah didalam diri perlawanan. Ia meminta agar bibit-bibit akidah yang kuat yang merupakan rujukan tinggi bagi aksi perlawanan dan programnya harus diserang. Penulis mengatakan bahwa Israel sendiri merasa terganggu dengan media yang dikuasi oleh Gerakan Hamas dan Hizbullah sehingga monopoli media Israel tidak lagi berlaku.
Faktor kedua - menurut penulis - adalah simpati masyarakat yang mendalam terhadap perlawanan. Karena kelompok perlawanan juga memiliki aktifitas sosial dan pelayanan masyarakat. Sehingga hal itu menaikkan popularitas "Hamas" di Palestina dan "Hizbullah di Lebanon. Ia menyerukan agar Israel melakukan aksi yang melemahkan faktor ini. Caranya adalah blokade ekonomi, aksi pelaparan, pengusiran warga, dan langsung menyerang sasaran militer ke fasilitas sipil. Pada saat yang sama Israel juga harus melakukan blowup media untuk menyampaikan pembenaran aksi mereka sebagai aksi bela diri dan menyebutkan perlawanan sebagai terorisme, usul penulis Israel ini. Aksi ini bertujuan agar perlawanan terisolir secara sosial yang merupakan incubatornya.
Faktor ketiga, adalah hubungan erat perlawanan dengan kawasan di sekitarnya sehingga mereka bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Cara melemahnya menurut Barakovic adalah dengan memberikan iming-iming (inducements) atau ancaman terhadap pihak daerah yang memberikan dukungan kepada perlawanan seperti Syria dan Iran. Israel juga diminta agar meningkatkan isi ‘keranjang insentif’ kepada agen-agennya atau meningkatkan ancaman kepada mereka agar tidak mendukung perlawanan ini. Sehingga mereka bisa jadi akan tergiur dengan isi keranjang tersebut. Penulis ini mengusulkan agar hubungan antara Iran dan Syria dengan perlawanan segera diputus. [bn-bsyr]