Jogja City: Banjir darah di Gaza, Palestina, akibat serangan udara Israel membuat dunia prihatin. Setidaknya sampai tulisan ini dibuat (29/12), tercatat 350 warga Palestina syahid akibat kebiadaban zionis Israel. Layak kalau dunia menyebut Israel sebagai negara teroris (terrorist state).
Di berbagai belahan dunia marak aksi solidaritas terhadap Palestina. Beragam ekspresi keprihatinan ditunjukan oleh berbagai pihak tak terkecuali PKS.
Di Yogyakarta PKS menggelar Aksi Solidaritas Palestina pada hari Senin (29/12). Aksi yang dikonsentrasikan di Bundaran Malioboro diikuti oleh ribuan kader dan simpatisan PKS serta masyarakat Jogjakarta.
Dalam orasinya Ahmad Sumianto ketua DPW PKS Yogyakarta menyampaikan pernyataan sikap PKS Yogyakarta yang mengutuk keras kebiadaban Israel dan meminta Indonesia secara aktif menjalankan politik luar negeri yang tegas untuk menghapuskan segala bentuk penjajahan dimuka bumi sebagaimana amanat pembukaan UUD 1945.
Aksi PKS Jogjakarta tidak hanya sekedar mengutuk kebiadaban Israel. Pada saat yang sama gerakan solidaritas One Man One Dollar (satu kader berinfaq satu dolar) juga dilakukan. Dimotori oleh Arif Haryanto Ketua DPD PKS Bantul yang mengeluarkan uang dari sakunya sejumlah 50.000 kader-kader yang hadir kemudian berlomba-lomba memasukan ‘dollar’nya ke kotak infaq yang diedarkan panitia.
Sebagai bentuk ‘pengutukan’ kepada Israel, di akhir acara dilakukan Aksi Lempar Sepatu dengan sasaran bendera Israel. Aksi yang terinspirasi oleh keberanian wartawan Irak Murtada Al-Zaidi yang melempar sepatunya kepada George Bush langsung disambut ratusan peserta demontrasi. Tak ayal hujan sepatu dan sandal meluncur deras mengenai sasaran tunggal: bendera Israel.
Tak puas sampai disitu, peserta aksi rame-rame menurunkan bendera Israel dan berusaha membakarnya. Sayangnya para peserta yang merupakan kader PKS tidak satupun yang bawa korek api (maklum tak seorang pun yang merokok). Aksi pembakaran pun hampir gagal, beruntung masih ada wartawan yang membawa korek api dan bersedia meminjamkannya. Sontak peserta aksi meneriakan yel-yel ‘Hidup Palestina, Hidup Wartawan’.