Jakarta - FPKS mengecam pernyataan Menteri Agama Maftuh Basyuni yang menganggap enteng jauhnya lokasi pondokan haji dari Masjidil Haram. FPKS juga menilai pernyataan Menag soal jemaah Indonesia lebih suka ngerumpi dari pada salat berjamaah sangat tidak etis.
"Itu sangat tidak etis. Ini tidak mendidik dan melecehkan jamaah kita," ujar Anggota Komisi VIII DPR dari FPKS, DH Al Yusni saat dihubungi detikcom, Rabu malam (6/8/2008).
Yusni juga menyoroti kinerja pemerintah yang tidak serius menyediakan pondokan yang layak bagi jamaah haji dari Indonesia. Yusni menilai kondisi pondokan sering tidak nyaman.
"MCK-nya buruk, liftnya kurang dan kamar yang sempit dan harus berdesak-desakan. Kasihan jamaah yang sudah berusia lanjut," jelasnya.
Yusni menilai, seharusnya pemerintah mencari pondokan lebih awal, sehingga tidak keduluan pihak lain. Dengan demikian, lokasi yang lebih dekat serta harga yang lebih murah bisa didapatkan.
Untuk solusi mengatasi jarak yang cukup jauh, antara pondokan dan Masjidil Haram, FPKS meminta agar pemerintah menyediakan sarana transportasi yang memadai.
"Ini perlu untuk kenyamanan jamaah haji," pungkasnya.
Dalam sambutannya dalam seminar 'Wakaf Produktif' di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (5/8/08), Menteri Agama Maftuh Basyuni mengatakan jarak yang jauh antara pondokan dengan Masjidil haram tidak masalah karena jamaah haji Indonesia tidak shalat berjamaah dan lebih memilih ngerumpi.(rdf/gah)
sumber: detik.com