
"Nasionalisme sejati adalah tidak menjual kekayaan negara dengan harga murah," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring saat dialog bertema ‘Nasionalisme dan Tantangan Global’ di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/8).
Kontrak LNG Tangguh sendiri disetujui pemerintah kepada inevstor China pada 2002. Dari harga yang ditetapkan sebesar US$3,3/mmbtu, selama 25 tahun negara berpotensi menelan kerugian ratusan miliar pertahun.
Selain itu, menurut Tifatul, nasionalisme sejati juga tidak melakukan tindakan korupsi ataupun memeras seorang calon ketika mengikuti fit dan proper test. Baik itu di pemerintahan ataupun sektor swasta. "Selain tidak akan korupsi, seorang nasionalis juga berusaha untuk berempati pada kesusahan rakyat," ujarnya.
Pada dialog yang banyak dihadiri tokoh nasional tersebut, Tifatul menambahkan, nasionalisme juga berkaitan erat dengan patriotisme kita untuk memberikan solusi terhadap permasalahan bangsa. Dengan harapan agar bangsa ini lebih sejahtera dan bermartabat.
Guna mencapai itu semua, ia menjelaskan, modal bangsa ini sebetulnya sangat besar. Mulai dari national character building, pekerja keras, jujur, tangguh dan juga karakter masyarakat yang penyabar. "Jadi seluruh elemen dan seluruh stakeholders negeri ini harus siap bersinergi guna memajukan bangsa ini," pungkasnya. [R2]
sumber: inilah.com