pkspiyunganonline: JAKARTA - Pada saat parpol lain berlomba-lomba mencalegkan banyak artis dan penyanyi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru mengaku tidak tertarik. Anggota Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Jazuli Juwaini berpendapat, parpolnya melihat bahwa artis yang memiliki popularitas tinggi tidak menjamin lebih berkualitas daripada tokoh-tokoh parpol yang kebetulan kurang populer.
Karena itu, kata dia, PKS lebih mengutamakan kaderkadernya untuk diajukan menjadi caleg (calon anggota legislatif). ''Kami juga ingin membuktikan bahwa parpol, khususnya PKS, tidak kekurangan kader berkualitas, '' katanya di Jakarta kemarin (10/8).
Jazuli menilai, wajar saja artis lebih populer daripada kader parpol. Soalnya, mereka pekerja infotainment yang banyak ditonton dan digandrungi masyarakat. ''Tetapi, bukan berarti mereka otomatis merupakan kader parpol yang berkualitas,'' tambahnya.
Dia mengakui, konstitusi dan UU Pemilu memang menjamin hak setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat untuk memilih maupun dipilih. Tak terkecuali, para artis yang kini banyak direkrut sebagai caleg.
''Tapi, kalau sampai banyak pejabat teras parpol kehilangan kepercayaan diri untuk menampilkan kadernya di luar artis sebagai caleg, kondisi itu membahayakan perkembangan parpol yang bersangkutan,'' ungkap anggota Komisi II DPR itu. Sebaliknya, sambung dia, sepanjang para artis tersebut
memiliki kapabilitas, kualitas, dan integritas moral yang baik, tidak ada masalah.
Menurut Jazuli, PKS sangat menghormati dunia artis dan kesenian. Buktinya, lanjut dia, banyak artis dan seniman yang ikut mengembangkan misi dakwah bersama PKS. Bahkan, terdapat departemen seni budaya di struktur DPP PKS.
''PKS hanya ingin semua warga negara memahami bahwa persoalan bangsa ini sangat kompleks. Maka, harus ada bagibagi tugas di antara para anak bangsa untuk melakukan perubahan sesuai dengan bidang dan kemampuannya,'' tegas Jazuli.
Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasional PKS Anis Matta juga mengakui bahwa PKS tidak ikutikutan tren yang tengah melanda parpol lain dengan merekrut banyak artis untuk dicalegkan. ''Kami'lebih fokus untuk melihat kompetensi seseorang, apakah dia layak mewakili masyarakat dari daerah pemilihannya,'' kata Anis.
sumber: jawapos