The Road to Glory

Hanya dengan 39.000 prajurit, pasukan Islam berhasil menghancurkan dan memukul mundur pasukan Romawi yang berkekuatan 240.000. Itu terjadi dalam lembaran sejarah yang dikenal dengan perang Yarmuk. Perang yang pecah pada 26 Agustus 636 M itu kemudian menjadi kunci penguasaan wilayah Syria dan Palestina selanjutnya.
Ketika Kaisar Heraklius yang berada di Anthakiyah menerima sisa-sisa laskar pasukan Romawi yang datang dalam keadaan kalah, ia berkata kepada mereka,
“Celaka kalian. Jelaskan kepadaku tentang orang-orang yang berperang melawan kalian. Bukankah mereka manusia seperti kalian juga?"

Pasukan Romawi menjawab, “Betul."

Heraklius berkata, “Siapa yang lebih banyak pasukannya; kalian atau mereka?"

Pasukan Romawi menjawab, ”Kami lebih banyak pasukannya beberapa kali lipat di semua tempat."

Heraklius berkata, “Kalau begitu, kenapa kalian kalah?"

Lalu salah seorang komandan pasukan Romawi berkata:
"Karena mereka melakukan qiyamullail, berpuasa di siang hari, menepati janji, memerintahkan hal-hal baik, melarang hal-hal mungkar, dan adil sesama mereka. Sedang kita minum minuman keras, berzina, menaiki kendaraan haram, ingkar janji, merampok, mendzalimi orang, memerintahkan hal-hal haram, melarang hal-hal yang diridhai Tuhan, dan membuat kerusakan di bumi.”
Kaisar Heraklius pun berkata, “Sungguh apa yang engkau katakan benar adanya.”

(Diriwayatkan Ahmad bin Marwan Al-Maliki dan Ibnu Asakir)

*sumber: Risalatun ila kulli man ya’malu lil islam—Asy-Syaikh Najih Ibrohim
Baca juga :