
Ketika Kaisar Heraklius yang berada di Anthakiyah menerima sisa-sisa laskar pasukan Romawi yang datang dalam keadaan kalah, ia berkata kepada mereka,
“Celaka kalian. Jelaskan kepadaku tentang orang-orang yang berperang melawan kalian. Bukankah mereka manusia seperti kalian juga?"
Pasukan Romawi menjawab, “Betul."
Heraklius berkata, “Siapa yang lebih banyak pasukannya; kalian atau mereka?"
Pasukan Romawi menjawab, ”Kami lebih banyak pasukannya beberapa kali lipat di semua tempat."
Heraklius berkata, “Kalau begitu, kenapa kalian kalah?"
Lalu salah seorang komandan pasukan Romawi berkata:
"Karena mereka melakukan qiyamullail, berpuasa di siang hari, menepati janji, memerintahkan hal-hal baik, melarang hal-hal mungkar, dan adil sesama mereka. Sedang kita minum minuman keras, berzina, menaiki kendaraan haram, ingkar janji, merampok, mendzalimi orang, memerintahkan hal-hal haram, melarang hal-hal yang diridhai Tuhan, dan membuat kerusakan di bumi.”
Kaisar Heraklius pun berkata, “Sungguh apa yang engkau katakan benar adanya.”
(Diriwayatkan Ahmad bin Marwan Al-Maliki dan Ibnu Asakir)
*sumber: Risalatun ila kulli man ya’malu lil islam—Asy-Syaikh Najih Ibrohim