
Yang mereka pikirkan adalah bagaimana mereka meraih posisi paling terhormat di sisi Allah swt. Itulah sejarah yang sebenarnya. Kalau suatu ketika sejarah manusia memberi mereka posisi yang terhormat, itu hanya -seperti kata Rasulullah saw- "berita gembira yang dipercepat".
Ridha Allah dan tempat yang terhormat di sisi-Nya. Itulah cita-cita sejati para pahlawan mukmin. Dan itulah ambisi yang sebenarnya, ambisi yang disyariatkan, ambisi yang mendorong lahirnya semangat kompetisi yang tak habis-habis. Di sini medan kompetisi itu sangat berbeda dengan kompetisi di medan lain. Yang membedakannya adalah luas wilayah kompetisi yang tak terbatas kecuali oleh batasan kebaikan itu sendiri, karena hadiah yang disediakan untuk para kompetitor juga tak terpatas. .
Dari mata air inilah para pahlawan mukmin sejati itu mereguk surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertakwa, "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 1 33-134).
Kompetisi adalah semangat yang melekat dalam diri para pahlawan. Sebab ini merupakan cara terbaik untuk mengeksploitasi potensi-potensi mereka. Maka mereka membutuhkan medan kompetisi yang tak terbatas, sebab ketidakterbatasan itu akan mendorong munculnya semua potensi tersembunyi dalam diri mereka. Dan, medan kompetisi ini memang tidak terbatas, sebab medannya adalah "amal shaleh", dan amal shaleh itu beragam serta tidak terbatas.
[pkspiyungan.blogspot.com]
Dari mata air inilah para pahlawan mukmin sejati itu mereguk surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang bertakwa, "(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 1 33-134).
Kompetisi adalah semangat yang melekat dalam diri para pahlawan. Sebab ini merupakan cara terbaik untuk mengeksploitasi potensi-potensi mereka. Maka mereka membutuhkan medan kompetisi yang tak terbatas, sebab ketidakterbatasan itu akan mendorong munculnya semua potensi tersembunyi dalam diri mereka. Dan, medan kompetisi ini memang tidak terbatas, sebab medannya adalah "amal shaleh", dan amal shaleh itu beragam serta tidak terbatas.
[pkspiyungan.blogspot.com]