"Dari tahun 1991-1992, SETIA telah memanipulasi data. Yang berawal dari perizinan pagar berubah menjadi bangunan. Ketika dikomplain warga, dia selalu bilang intimidasi pemerintah," kata Ketua Forum Komunikasi Muslim Kampung Pulo Risman Hadi saat ditemui wartawan di Masjid Baiturrahman, Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu (26/7/2008).
Menurut dia, warga tidak pernah menerima SETIA untuk berkepentingan bisnis. Alasannya, tidak memungkinkan mendirikan yayasan di tengah pemukiman padat dan mayoritas muslim.
"Lalu dengan banyaknya jumlah mereka sampai 7.400 orang berdasarkan data tahun 2007, ini memancing kerawanan sosial. Terbukti, dari tadi malam kejadian tindak pencurian," ujarnya.
Selain itu, kata Risman, mahasiswa SETIA sering terlibat bentrok antarsuku.
"Mereka melakukan suka-suka mereka. Ini dilakukan di tengah warga saya. Dari awal, sesepuh masyarakat di sini sudah menolak. Karena akan menimbulkan konflik yang lebih global," tutur pria yang mengenakan kaos lengan panjang warna hitam dan sorban warna hitam putih ini.
SETIA didirikan pada 11 Mei 1987. SETIA punya fasilitas yang mampu menampung 1.500 orang. SETIA memiliki 6 program studi yakni Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Guru TK/SD (PGTK/PGSD), PGSLTP jurusan matematika dan bahasa Inggris, D3 Akademi Perawatan, dan Sekolah Menengah Teologi Kristen.
Pada tahun 2007, Front Pembela Islam (FPI) pernah demo menuntut SETIA ditutup.(aan/djo/detik)
sumber: swaramuslim.com