
Tokoh asal Klaten, Jawa Tengah, itu menyatakan bersyukur karena selalu bisa menolak godaan tersebut. Hidayat juga bercerita bahwa uang itu pernah diberikan lewat ajudannya. ''Amplop segini,'' katanya sambil menggerakkan kedua tangannya, membentuk kotak besar. Pejabat tinggi itu memaklumi bahwa sang ajudan kurang peka. Setelah disampaikan kepadanya, amplop tersebut langsung dikembalikan.
Kenapa anggota parlemen dari PKS itu tak menjadi whistle blower untuk kasus korupsi, tapi ''sekadar'' mengembalikan uang? Mantan presiden PKS itu mengatakan bertahap. Setidaknya, mengembalikan uang haram tersebut diharapkan bisa menjadi contoh yang baik. Dia juga menyebut perjuangan memberantas korupsi itu jangka panjang.
Hidayat juga menjawab, PKS sangat ketat dalam mengontrol anggota parlemen partainya. Dia menyebut, pada saat masih bernama Partai Keadilan (PK), ada dua di antara tujuh anggota DPR dari PK yang dikenai sanksi. Menurut dia, mungkin kesalahan moralnya tidak berarti bagi orang lain dan bukan terkait dengan memakan uang rakyat. ''Tapi, bagi PKS, itu pelanggaran,'' katanya tanpa merinci lebih jauh.
Yang jelas, lanjut dia, kalau dirinya mengembalikan uang atau berbuat transparan, itu tidak sedang mencari muka. Tokoh yang mendapatkan suara terbanyak saat pemilihan umum legislatif tersebut berseloroh, ''Saya sudah punya muka.''(roy/jawapos)