Gusdur Memang Repot

INILAH.COM, Jakarta – KH Abdurrahman 'Gus Dur' Wahid bak ditakdirkan hidup lekat dengan keruwetan. Meski kerap nyeletuk 'gitu aja kok repot', problem yang mengitarinya ternyata merepotkan. Kini, ia tersenggol kasus duit lagi.

Publik, tentu, belum lupa dengan beragam urusan seputar Gus Dur. Ketika jadi Presiden RI, antara lain, ia jatuh gara-gara skandal 'Bulog Gate'. Belum lama ini, ia bersitegang dengan Muhaimin 'Cak Imin' Iskandar, keponakannya sendiri. PKB akhirnya belah dua. Satu berkiblat ke Gus Dur, satu lagi ke Cak Imin.

Sialnya, di PN Jakarta Selatan, PKB kubu Gus Dur kalah. PKB kubu Caik Imin melaju menuju Pemilu 2009. Lalu, Gus Dur melancarkan kasasi ke MA. KPU dibikin kagok. Caik Imin dan Yenny Wahid, putri Gus Dur, dibiarkan maju berdua dalam pengambilan nomor urut parpol. Terjadilah adegan saling rebut. Lagi-lagi, Cak Imin menang.

Apa dan bagaimana kedua kubu parpol bernomor urut 13 itu berbagi komposisi, belum ada yang bisa memastikan. Yang jelas, secara legal dan konstutisional, PKB Cak Imin di atas angin. MA dan KPU lebih senang kedua kubu menempuh rekonsiliasi.

Tak cukup sampai di situ, problem lain menerpa Gus Dur. Yusuf Emir Faishal, salah seorang kader PKB yang jadi tersangka kasus korupsi pengalihan hutan mangrove Pelabuhan Tanjung Siapi-api, melibatkan namanya.
Di kantor KPK, Selasa (15/7), Yusuf membawa bukti foto kopi slip transfer BNI miliknya ke rekening BCA milik bendahara DPP PKB Aris Junaidi. Jumlah uang yang ditransfer Rp 300 juta. Di situ tertera kalimat 'untuk biaya berobat KH AW'. Yang dimaksud KH AW tak lain adalah Gus Dur.

Kasusnya jadi heboh karena kopi bukti transfer duit Rp 300 juta itu dimuat di banyak surat kabar edisi Rabu (16/7). Meski Gus Dur menampik pernah terima duit dari Yusuf, urusan tak berhenti sampai di situ. Sejumlah nama bakal diperiksa. Tak hanya Yusuf, Aris, dan yang lain, tapi juga penyanyi Hetty Koes Endang, istri Yusuf.

Tak sebatas menampik, Gus Dur juga berniat menggugat Yusuf yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. "Saya tidak pernah menerima uang itu," kata Gus Dur. Menurutnya, setiap terima uang, ia selalu bikin kuitansi sebagai tanda bukti.

"Semua uang yang saya terima ada kuitansinya. Ini demi menjaga kebersihan diri saya selaku warga negara. Biaya pengobatan selama ini saya peroleh dari negara karena telah disediakan pos anggaran untuk keperluan pengobatan saya," lanjut Gus Dur.

Presiden ke-4 RI ini menyatakan siap diperiksa KPK. "Silakan periksa saya. Apa buktinya jika dibilang saya terima uang dari Yusuf,” kata Gus Dur lagi.

Sebaliknya, Yenny Wahid selaku Sekjen DPP PKB kubu Gus Dur mengatakan, yang menikmati uang dari Yusuf adalah Cak Imin. "Ia menerima hampir Rp1 miliar. Begitu juga Muamir Syam, orang dekatnya. Ketua Fraksi yang katanya disumbang oleh Yusuf pun anak buahnya, yakni Ida Fauzia. Juga Helmy Faisal (sekretaris)," papar Yenny.

Dalam kasus ini, pasangan suami istri Yusuf-Hetty mustahil minta perlindungan dari Fraksi FKB yang diketuai Effendy Choirie.

"Saat saya baru jadi Ketua Fraksi, Yusuf datang ke saya. Ia minta saya menulis surat resmi ke KPK bahwa DPP PKB dan Fraksi mengakui menerima uang itu. Saya tidak mau saat itu. Selain itu, saya juga tidak diperintah DPP untuk lakukan itu," kata Gus Choy, panggilan akrab Effendy.

Kasus ini, tampaknya, bakal menambah daftar panjang keruwetan dalam perjalanan hidup Gus Dur. Hidup seorang kyai besar yang pernah jadi Presiden RI, tapi tak pernah sepi dari urusan ruwet. [Bersambung/I3]

*pkspiyungan.blogspot.com

Baca juga :