On the second morning they moved forward, and engaged in all parts with all imaginable vigour. The fight, or rather the slaughter, continued till evening. The Christian army was entirely routed and defeated. The Saracens killed that day fifty thousand men. Those that escaped fled, some of them to Caesarea, others to Damascus, and some to Antioch. The Saracens took plunder of inestimable value, and a great banners, and crosses made of gold and silver, precious stones, silver and gold chains, rich clothes, and arms without number; which Khalid said he would not divide until Damascus was taken.
Bermakna :
“Mereka (pasukan Islam) itu pada hari kedua pertempuran bergerak maju, dan seluruh bagiannya terlibat dengan semangat tempur yang tak dapat dibayangkan. Pertempuran itu, atau lebih tepat disebut dengan penyembelihan besar-besaran itu, berlangsung sampai senja hari. Pasukan Kristen diobrak-abrik seluruhnya dan hancur. Pasukan Islam menewaskan lawannya pada hari itu sejumlah 50.000 orang. Mereka yang sempat meluputkan dirinya segera lari, sebagian menuju Caesarea, yang lainnya menuju Damaskus, dan sebagian menuju Antiokia. Pasukan Islam beroleh harta ram¬pasan perang yang tidak ternilai: sekian banyak panji-panji, dan salib-salib yang terbikin dari emas dan perak, dan kalung-kalung rantai yang terbikin dari emas dan perak, dan pakaian-pakaian mewah, dan alat persenjataan tanpa terhitung jumlahnya; dan terhadap sekalian harta rampasan perang itu, Panglima Besar Khalid bin Walid berkata bahwa belum akan dibagikannya kepada seluruh anggota pasukan sebelum Damaskus direbut dan dikuasai.”