Anak-anak muda Muslim berdakwah lewat film-film singkat yang dibuatnya, untuk meluruskan pandangan publik yang salah tentang Islam. Mereka menyebarluaskan film-film pendek mereka yang bercerita tentang Islam, melalui blog-blog pribadi atau melalui situs YouTube.
Anak-anak muda Muslim ini membuat rekaman video-video itu, karena merasa tidak nyaman melihat Muslim lainnya yang berusaha meluruskan konsepsi dan stereotipe yang dilekatkan pada umat Islam, dengan cara yang defensif.
"Saya pikir, kalau mereka menggunakan pendekatan yang defensif, mereka tidak akan bisa berbicara tentang apa saja kecuali hal-hal yang tidak disukai banyak orang," kata Ali Ardekani pada The New York Times, edisi Kamis (8/5).
Dalam blognya, Ardekani memerankan dirinya sebagai tokoh "Baba Ali" yang menyampaikan pesan-pesan relijius dengan menganalisa dan kadang menyindir gaya hidup Muslim di Amerika.
Ardekani, 33, yang berprofesi sebagai web disainer sudah memproduksi sekitar 30 rekaman video, salah satunya berjudul "Muslim While Flying" . Rekaman video ini menceritakan bagaimana Muslim diperlakukan oleh petugas bandara, dan ceritanya disampaikan Ardekani dengan gaya yang kocak. Lewat video itu, Ardekani memenangkan hadiah sebesar 5.000 dollar.
Tahun 2006, Ardekani membuat video berjudul "Who Hijacked Islam?" Video itu ia posting di situs YouTube dan diklik oleh 350 ribu pengunjung YouTube. Dalam karya video lainnya, Ardekani menyindir gaya pernikahan Muslim yang kerap mengeluarkan biaya yang sangat besar.
"Orang Kristen menikah di gereja-gereja, Yahudi menikah di sinagog-sinagog, tapi orang Islam menikah di Hilton (nama hotel)," kata Ardekani di videonya.
Selain Ardekani, ada anak muda Muslim lainnya bernama Murad Amayreh yang membantu pembuatan video "I Am a Muslim" Film itu telah ditonton lebih dari dua juta orang sejak diposting pada 28 September 2007 [tepatnya 2.324.793]. Film ini menceritakan tentang karakter kontradiktif seorang Muslim bernama Muhammad yang juga sebagai seorang warga Amerika biasa.
Anak-anak muda kreatif itu membuat film-film pendek tentang Islam, terinspirasi dari cara Bill Cosby mengubah persepsi publik tentang warga Amerika keturunan Afrika. "Kata Arab terdengar asing dan menakutkan-Anda tidak tahu apa yang sedang terjadi, " kata Ardekani dari apartemen kecilnya di kawasan Sherman Oaks.
"Atau mereka mereka menunjukkan seorang perempuan berjilbab, yang tidak bicara. Ini diasumsikan, jika perempuan itu bicara, yang dikatakannya adalah 'Tolonglah Saya!', " sambung Ardekani.
Lena Khan, 23, sepakat dengan Ardekani. Lena yang sudah memposting beberapa video buatannya sendiri di YouTube mengatakan, "Mereka kekurangan bentuk yang bisa mewakili mereka di media, yang bukan seorang teroris atau seorang Muslim yang sangat taat."
Ia menambahkan, "Itulah sebabnya, ketika ada bentuk yang bertolak belakang ditampilkan di YouTube atau internet, atau acara-cara televisi, langsung menyebar dengan cepat karena setiap orang mendukungnya."
Salah satu video karya Khan berjudul "A Land Called Paradise" diklik oleh 250 ribu orang dan memenangkan hadiah sebesar 20 ribu dollar dalam sebuah kontes pembuatan film pendek. (arrarhmah)