Sebanyak 187 jemaah umrah asal Kalimantan Barat dilaporkan terlantar di Surabaya. Kasus ini diduga akibat penggelapan dana oleh pihak Koperasi Berkah Bersama Arafah, yang mengelola pemberangkatan mereka ke Tanah Suci.
Dari 240 jemaah yang terdaftar, hanya 43 orang yang berhasil diberangkatkan. “Kami awalnya ada sekitar 230 jemaah, tapi yang benar-benar bisa berangkat cuma 43 orang. Dari total uang kami sekitar Rp6 miliar, koperasi itu hanya menyetorkan sekitar Rp2 miliar ke pihak travel yang mengurus visa, akomodasi, dan transportasi di Arab Saudi,” ungkap RT, salah satu jemaah asal Kabupaten Kubu Raya, kepada klikwartaku, Jumat (31/10/2025).
RT menceritakan, ia bersama istrinya tiba di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Namun setibanya di sana, mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan umrah.
“Sekitar pukul 11.00 kami diminta pihak bandara meninggalkan ruang tunggu. Akhirnya kami diarahkan menginap di hotel dekat bandara,” katanya.
Kini, sebagian jemaah memilih pulang ke Pontianak dengan biaya sendiri, sementara RT dan istrinya sementara menetap di rumah keluarga di Tuban.
Diketahui, setiap jemaah dikenakan biaya antara Rp32 juta hingga Rp38 juta untuk bisa berangkat umrah. Hingga kini, pimpinan Koperasi Berkah Bersama Arafah belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan penggelapan maupun nasib ratusan jemaah yang masih terlantar di Surabaya.
Video di duga pelaku penggelapan uang jamaah hampir di amuk masa saat sampai di supadio airport Pontianak
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi terkait kejadian ini baik dari agen, koperasi dan aparat.







Komentar