1 Juta Orang Masih Mengungsi Akibat Banjir Sumatera

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera terus bertambah.

Hingga Senin, 8 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi melebihi angka satu juta orang.

Angka itu merupakan total pengungsi yang terdampak bencana di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Titik pengungsi yang masih tersebar kami data jumlahnya menjadi 1.057.482 jiwa,” kata Kepala Pusat Data, Komunikasi, dan Informasi BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers daring Senin.

Muhari menyebut angka itu melonjak dari hari sebelumnya. Pada Ahad, 7 Desember 2025, jumlah pengungsi di tiga provinsi terdampak adalah sekitar 975 ribu orang. Ada tambahan kurang lebih 80 ribu pengungsi dalam satu hari terakhir.

Menurut Muhari, penambahan itu berasal dari pengungsi di wilayah Aceh Timur dan Bener Meriah. Banjir susulan sebelumnya terjadi di sejumlah titik wilayah tersebut.

Muhari menyampaikan BNPB terus melanjutkan distribusi logistik via udara di titik-titik pengungsian yang belum dapat dicapai menggunakan jalan darat. Meski begitu, Muhari berujar distribusi jalur darat menggunakan truk sudah mulai bisa digunakan di sejumlah titik.

Sementara jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatera terus bertambah. Hingga Senin, 8 Desember 2025, BNPB mencatat jumlah korban meninggal yang telah ditemukan jasadnya sebanyak 961 orang.

Banjir susulan terjadi lagi

Banjir di sejumlah desa di Kabupaten Aceh Timur kembali tinggi pada Ahad, 7 Desember 2025. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Afifullah menuturkan banjir susulan terjadi akibat hujan deras dalam sehari terakhir.

Sejumlah daerah yang kembali banjir adalah Kecamatan Idi Rayeuk, meliputi Desa Gampong Aceh dan Gampong Keude Blang.

“Banjir di dua desa ini merupakan banjir susulan setelah warga sempat membersihkan rumah mereka. Namun, karena hujan terus mengguyur, air kembali naik,” katanya sebagaimana dilansir Antara pada Ahad, 7 Desember 2025.

Afifullah menuturkan banjir bandang di Aceh Timur pada 26 November lalu sempat menyusut. Dengan demikian, warga setempat memutuskan untuk kembali ke hunian mereka.

Namun hujan di wilayah itu makin hari makin meningkat. Puncaknya, hujan mengguyur Aceh Timur sejak Sabtu malam hingga Ahad pagi ini.

“Sehingga menyebabkan saluran drainase dan aliran sungai tidak mampu menampung debit air,” katanya.

Komentar