Tere Liye: Profesor Abal-Abal... Menyedihkan melihat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia hari ini

Profesor Abal-Abal

Menyedihkan melihat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia hari ini.

Ada kampus, rektornya maksa banget dobel jabatan. Pengin jadi rektor+komisaris BUMN, bukannya dia lepas salah-satu, statuta kampus dia ganti. Viral, baru mundur.

Ada kampus, yang hobi banget ngasih gelar-gelar doktor honoris causa tanpa dasar yang jelas, kasih saja.

Bahkan ada kampus, yang ngasih gelar profesor, guru besar honoris causa ke pejabat-pejabat. 

Membingungkan sekali lihatnya. Sejak kapan 'profesor' itu bisa ditempelkan ke orang yg bahkan tidak pernah ngajar, tdk pernah melakukan penelitian. Doktor silahkan saja kamu obral, tapi profesor? Whaaaat. Norak.

Perasaan deh, jadi profesor itu susahnya minta ampun. Mesti bikin tulisan di jurnal internasional. Mesti ngumpulin kum 850 lebih, panjang sekali prosesnya. Lah, ini kok ada orang tidak jelas kapan dia melakukan penelitian, tiba2 jadi profesor. Baru beberapa tahun ngajar, eh jadi profesor. Hanya karena dia berkuasa? Keluarga dari yg berkuasa?

Seriusan, Kawan, kualitas pendidikan tinggi Indonesia itu semakin menyedihkan.

Berapa banyak dosen2 yg numpang nama di penelitian mahasiswanya? Berapa banyak kasus plagiat? Ini di level dosen loh. Apalagi di level mahasiswa, berapa banyak karya ilmiah mahasiswa yg hanyalah dari google, dan sekarang dari chatgpt?

Pendidikan tinggi ini kok lama2 serba instan, serba obral, dan mata duitan. Pejabat kampus selalu berbuih bilang anak miskin bisa sekolah di sana, tapi dia buka dong jalur mandiri dgn uang kuliah ratusan juta. Lengkap dengan segala argumen pembenarannya.

Kita itu sadar nggak sih, tahun 80-90an ada di ranking berapa kampus2 top Indonesia diantara kampus2 ASEAN? Tahun 2023, sekarang ada di mana? Kita itu sudah disalip Malaysia, Thailand, bahkan Filipina. Besok2, jangan2 disalip oleh Timor Leste. Jangan tanya kampus Singapura, Australia, kita sdh jauh banget.

👉Ayo, mulailah perbaikan. Langkah awalnya: rektor itu jangan lagi dipilih oleh pemerintah. Rektor itu bisa dipilih oleh senat akademik, secara internal saja. Biar dia lebih fokus memperbaiki kualitas pendidikan di kampusnya, bukan fokus caper pemerintah di atasnya.

(By TERE LIYE)

Baca juga :