Kalau udah panik, kadang memberi alasanpun udah gak sinkron. Sesuatu yang simple, malah dibuat ruwet dan malah makin ribet.
Untungnya kita dulu sekolah, jadi bisa senyum-senyum baca statement BIN yang blunder begini.
Guru Bahasa Indonesia dulu memberi penjelasan. Berkomunikasi itu sama dengan mengadakan dialog secara tatap muka. Kalau menyusup, itu kegiatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan memata-matai.
Dan kegiatan menyusup, gak akan ada dialog atau memperkenalkan diri dengan maksud dan tujuan.
Taliban itu bukan kelas OPM yang maennya masih keluar masuk hutan untuk ambil perbekalan. Taliban adalah kelompok yang udah kenyang berhadapan dengan segala taktik lawannya. Mereka pernah kalahkan Rusia dan sekarang mengalahkan Amerika dengan segala peralatan tempur canggihnya segala manuver intelijennya.
Mohon maaf kalau saya bilang, BIN maennya kejauhan kalau udah ngajak Taliban maen petak umpet. Ngurus Teroris Papua (OPM) aja gak beres-beres, malah mau nyasar Taliban yang kelasnya udah masuk kelas berat.
Ujian BIN buat membuktikan kinerja mereka ada di Papua. Jika OPM saja belum mampu dikondisikan, udah deh...gak usah muluk-muluk bahas Taliban atau isu-isu international lainnya.
Urus dulu tanggung jawab di negeri sendiri. Kelar disini, baru boleh nepuk dada ke CIA, Mossad, MI-6 buat menyusup ke Taliban.
(Setiawan Budi)