[PORTAL-ISLAM.ID] Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang memiliki kelebihan dibanding istri-istri lainnya. Di antara para istri Nabi, bisa dikatakan Aisyah yang paling cerdas dan sangat kuat ingatannya sehingga ia mampu menghafal banyak hal.
Dilansir NU Online, kecerdasan Aisyah melebihi laki-laki di zamannya, sehingga tidak heran jika ia dijadikan tempat bertanya para ulama terkemuka di kalangan sahabat Nabi.
Sebelumnya Rasul pernah mengatakan bahwa sebaik-baiknya generasi ada pada generasi yang hidup bersama Nabi. Dari sekian banyak sahabat Rasul yang terpelihara itu, beberapa di antaranya turut serta melestarikan dan meriwayatkan hadis Nabi Muhammad SAW.
Meskipun jumlahnya tidak sedikit, hanya ada enam nama sahabat Nabi yang dinobatkan sebagai periwayat hadis terbanyak. Salah satunya merupakan istri Nabi Muhammad SAW, yaitu Aisyah binti Abu Bakar.
Nama Aisyah menduduki urutan keempat setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar bin al-Khattab, Anas bin Malik, kemudian dirinya.
Aisyah meriwayatkan hadis sebanyak 2.210. Hadisnya mengisahkan tentang kehidupan Nabi, rumah tangga, dan peran Nabi sebagai suami atau kepala keluarga secara terang-terangan.
Usia Aisyah terbilang masih muda di antara istri Rasul lain dan memiliki kemampuan menghafal yang kuat. Hal ini menjadi salah satu alasan dirinya bisa meriwayatkan hadis.
Mengutip NU Online, At-Tirmidzi meriwayatkan keutamaan Aisyah RA dari sahabat Abu Musa Al-Asy'ari yang mengatakan sebagai berikut:
"Tidaklah terjadi sebuah problem (kemusykilan) di tengah Kami, sahabat Rasul, perihal sebuah hadis kecuali Kami menanyakannya kepada Aisyah dan Kami menemukan ilmu baru darinya."
Tidak hanya itu, kealiman dari sosok Aisyah juga banyak diakui oleh sahabat Nabi maupun generasi Tabi'in.
Abu Dhuha pun meriwayatkan dari Masruq yang mengatakan, "Aku melihat orang-orang tua di kalangan sahabat yang bertanya banyak hal kepada Sayyidah Aisyah RA."
Kemudian pengakuan mengenai kealiman Aisyah turut disampaikan Urwan bin Zubair, "Aku tidak pernah melihat perempuan yang lebih cerdas di bidang kedokteran, fiqih dan syair selain Aisyah."
Kecerdasan dan keluasan ilmu yang dimiliki Aisyah tersebut dinilai sebanding dengan kemampuannya dalam meriwayatkan banyak hadis.
"Tidak ada seorang pun yang melebihi periwayatan hadis Sayyidah Aisyah RA di kitab-kitab shahih selain dua orang yaitu Abu Hurairah RA dan Abdullah bin Umar RA." [Syekh M Ali As-Shabuni, 2015 M/1436 H: II/274-275]
Akan tetapi, satu waktu Aisyah pernah dilanda musibah atas beredarnya berita bohong yang menyebut bahwa dirinya mendua dengan sosok bernama Shafwan bin Muaththal.
Pada saat kabar perselingkuhan itu meluas, Nabi pun sempat ragu dan membuat Aisyah bimbang hingga sangat sedih.
Saking istimewanya Sayyidah Aisyah ini, Allah pun menurunkan surah Annur ayat 11-26 yang dikhususkan untuk membebaskan Aisyah dari haditsul ifki (berita bohong).
Ayat dalam surah Annur tersebut dijelaskan kepada Rasul bahwa Aisyah merupakan perempuan suci yang tidak pernah rela berselingkuh, sebagaimana tuduhan dari kaum munafik.
Keistimewaan lain dari Aisyah binti Abu Bakar ini merupakan sosok istri yang dicintai Rasul. Meski demikian, Rasul tetap berlaku adil kepada semua istrinya.
"Ya Allah, ini pembagian (giliran bermalam) yang aku mampu. Janganlah kau menyiksaku pada soal (kecenderungan hati) yang aku tidak mampu."