Momentum Polri Bebenah
Oleh: Azairus Adlu
Kasus narkoba yang melibatkan Kapolsek Astana Anyar, Kompil Yuni dan penembakan di Cengkareng oleh Bripka CS menjadi tambahan pekerjaan rumah yang berat untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Padahal sebelumnya, Jenderal Listyo sudah memiliki banyak PR yang belum selesai.
Sebut saja kasus tewasnya anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Cikampek, yang juga melibatkan anggota polisi, dan kasus penyelundupan senjata ke organisasi separatis Papua.
Belum lagi kasus yang bernuansa politis, seperti mencari keberadaan buronan korupsi Harus Masiku dan polemik UU ITE yang dinilai cenderung dipakai sebagai pasal untuk mengkriminalisasi pihak yang berseberangan dengan pemerintah.
Semua kasus tersebut makin mengdegradasi kepercayaan publik terhadap korps baju cokelat.
Menyikapi hal tersebut, nampaknya perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap anggota Polri agar institusi tak lagi tercoreng.
Perlu cara-cara yang tidak biasa dalam mengatur ratusan ribu anggota agar kerja-kerja polisi makin profesional dan tanpa cela.
Kondisi-kondisi seperti ini sepatutnya dijadikan momentum untuk melakukan bersih-bersih secara menyeluruh agar tidak ada lagi anggota tercela, tidak profesional menggerogoti institusi.
[RMOL]