Andai MUHAMMADIYAH Mau Bermain di HULU?
Secara pribadi saya senang mendengar Rencana Ormas Muhammadiyah yang akan mendirikan minimarket - Logmart atau Bulog Muhammadiyah Mart dengan tujuan memutus mata rantai distribusi barang yang tidak adil.
Saya jadi teringat diskusi kami dengan Ustadz Asep. Sekitar setahun yang lalu.
Bermain di sektor Hilir bagus. Tapi seharusnya dengan dana raksasa seperti yang dimiliki oleh Muhammadiyah, seharusnya lebih fokus bermain di Hulu. Biarlah sektor hilir masuk dalam pembinaan. Maksud saya memberdayakan warung-warung tradisional milik masyarakat. Kalau di Kota besar, ada 212 Mart dan sejenisnya.
Justru sektor hulu yang selama ini seperti dimonopoli oleh para Cukong. Yang saya maksud sektor hulu adalah Pabrik atau Importir Besar yang memasukkan barang. Sebut saja barang-barang "fast moving" semacam Sabun, Detergen, Odol, Sikat, Shampo, Pembalut, Snack, dan sejenisnya.
Para Cukong bisa memonopoli sektor hulu karena mereka memiliki modal. Untuk bermain di hulu harus memiliki modal raksasa. Dan untuk saat ini, hanya Ormas Muhammadiyah yang mampu menyaingi besarnya modal para Cukong di Negeri ini.
Jadi alangkah lebih baik kalau Muhammadiyah mempertimbangkan membangun Pabrik Sabun, Pabrik Detergen, Pabrik Odol dan lainnya.
Untuk sektor distribusi atau menjualnya, banyak Warung-warung rakyat kecil yang selama ini justru dianak tirikan oleh para Kapitalis bisa diberdayakan (harga di anumart mereka jauh lebih murah daripada yang bisa dibeli masyarakat pemilik warung biasa).
Atas dasar ini, saya dan Ustadz Asep sempat memiliki cita-cita akan membeli Pabrik-pabrik yang memproduksi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Cuma rasanya masih jauh perjalanan yang kami butuhkan untuk mengumpulkan modal. Kecuali tiba-tiba saja Raja Saudi mengajak kerjasama.
Namun sekarang dengan munculnya wacana ormas Muhammadiyah yang hendak melebarkan "sayap jihad ekonominya", saya merasa harapan dan keinginan kami seperti mendapat jawaban.
Semoga saja tulisan ini sampai ke Bapak-bapak pemegang Keputusan di Ormas Muhammadiyah.
Ayo Pak Kyai. Tidak perlu Muhammadiyah semakin mempersulit warung-warung rakyat kecil yang selama ini sudah "ngos-ngosan" melawan "anumart" dan "nganumart". Lebih baik "head to head" melawan dominasi bahkan monopoli para Kapitalis di sektor hulu.
(Azwar Siregar)