SAATNYA BERSIKAP Terhadap ABU JANDA
Beberapa tahun yang lalu, selaku Ketua Dewan Penasehat Anshor, saya merpertanyakan kepada pimpinan GP ANSHOR tentang Abu Janda, setelah dia bicara ngawur tentang NU di tivi. Kesimpulan saya dia penyusup kedalam Anshor / NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Anshor/Banser.
Setelah di cek ternyata tidak ada rekomendasi dari Cabang atau Wilayah Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Anshor. Ia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU, saya kira dengan pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda.
Oleh pimpinan Banser yang bersangkutan sudah ditegur untuk tidak bicara tentang ke NU-an atas nama Anshor dan juga menginfokan beberapa media terkenal mengenai hal itu. Persoalannya, ia sudah terlanjur pernah memakai seragam Banser di media dan publik menyangka ia bagian dari NU padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut aswaja.
Kerusakan provokasi yang ditimbulkanna di lingkungan NU selama ini cukup besar. Beberapa pondok pesantren merasa terusik dan bahkan ada yang menjauhi (mufarakah) struktur NU misalnya di daerah sekitar Bogor, karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah Nahdliyah. Saya mensinyalir ada abu janda - abu janda yang lain yang berpura pura membela NU melalui medsos, tetapi sesungguhnya musang berbulu domba.
Sebagai warga nahdliyin saya menyarankan, “Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda”. Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU.
(KH As'ad Said Ali)
*Sumber: fb (30/01/2021)