[PORTAL-ISLAM.ID] Pandemi yang diakibatkan virus COVID-19 terus meluas penyebarannya di Inggris. Berdasarkan data per Rabu (27/1/2021), Inggris kembali mencatatkan rekor penambahan kasus harian corona sebanyak 25.308 kasus, jumlah itu naik dari 20.089 kasus pada hari Selasa (26/1).
Lebih buruk lagi, tak hanya mencatatkan rekor peningkatan kasus harian, Inggris juga melaporkan 1.725 kematian akibat virus itu. Sehingga angka kematian COVID-19 di Inggris menembus angka 100 ribu.
Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta maaf pada publik setelah angka kematian COVID-19 menembus angka 100 ribu. Ia mengaku bertanggung jawab penuh terhadap semua yang pemerintahannya telah lakukan.
"Saya sangat menyesal untuk setiap nyawa yang hilang. Tentu saja sebagai perdana menteri ini menjadi tanggung jawab penuh saya terhadap apa-apa saja yang pemerintah telah lakukan," kata Boris dalam konferensi pers dan dikutip dari Daily Mail, Rabu (27/1/2021).
"Kami telah melakukan semua yang bisa dilakukan dan kami akan terus berusaha untuk meminimalisir hilangnya nyawa serta penderitaan di masa yang sangat-sangat sulit ini," lanjutnya.
Inggris diketahui jadi negara kelima di dunia dengan jumlah korban COVID-19 di atas 100 ribu. Negara lainnya ada Amerika Serikat (AS), Brasil, India, dan Meksiko.
Hingga kini dilaporkan sudah ada lebih dari 3,6 juta kasus COVID-19 terkonfirmasi di Inggris.
Belakangan terjadi lonjakan kasus tajam, disebut-sebut berkaitan dengan varian virus baru yang lebih mudah menular.
Memburuknya pandemi membuat Inggris memberlakukan lockdown yang akan berlangsung hingga 8 Maret 2021 mendatang.[]