Tanggapan Tere Liye untuk Megawati:
Salah-satu tokoh nasional yang masih hidup, dihormati, menentukan banyak sekali nasib bangsa ini adalah Yang Terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri. Nyaris impossible rakyat Indonesia tidak kenal dengan putri proklamator ini.
Kalian tahu jabatan Kapolri? Itu tinggi? Tidak. Kapolri itu ditunjuk oleh Presiden. Kalian tahu Presiden? Nah, presiden ini adalah petugas partai, yang diberi mandat oleh Yang Terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri, ketum partai politik pemenang pemilu. Di tangan Yang Terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri, ditentukan siapa yang bakal jadi presiden, gubernur, bupati, walikota, dll.
Paham? Penting dan super serius sekali posisi Yang Terhomat Ibu Megawati Soekarnoputri ini.
Maka, saat dia bicara tentang pembakaran halte busway saat demo menolak UU baru. Duh, Gusti, itu pernyataan yang super super serius. Polisi harusnya terbirit-birit menuntaskan kasus ini. Apalagi Yang Terhomat Ibu Megawati Soekarnoputri sudah bawa-bawa jika halte itu dibangun pakai uang rakyat.
Kapolri harusnya memprioritaskan kasus ini. Penting. Mendesak. Siapa sih pembakar halte ini? Dia mahasiswa dari kampus mana? Dia buruh dari perusahaan mana? Tambahkan, jurnalis juga sudah membuat investigasi, video ada, foto pelaku ada. Ayolah, segera bekuk siapa sesungguhnya yang membakar halte ini. Jangan sampai, videonya siapa, fotonya siapa, yang ditangkap siapa.
Habisi pembakar halte ini. Dengarkanlah pernyataan Yang Terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri. Halte ini dibangun pakai uang rakyat. Itu konsen yang sangat hebat. Mulia. Setelah ditangkap pelaku-pelaku ini, buka ke publik siapa di belakangnya. Apakah mereka bergerak sendiri, apakah ada dalangnya. Harus jelas ini. Pernyataan Yang Terhormat Ibu Megawati ini sangat serius. Dia adalah mantan presiden RI, jasanya tiada terkira bagi negeri ini, apalagi dibandingkan milenial yang tidak jelas ngapain saja. Toh, ini juga adalah penegakan hukum. Tidak ada urusannya dgn politik. Siapapun pelaku, bekuk.
Nah, jika polisi terus berlama-lama, tidak ada kemajuan, jangan salahkan rakyat jadi berprasangka buruk. Mereka menilai polisi tidak menghormati Ibu Megawati. Atau lebih kacau lagi, rakyat menilai pernyataan Ibu Megawati ini tidak penting. Cuma sekelas celoteh milenial di twitter. Receh. Unfaedah. Kan nggak begitu, bukan?
Jadi bergeraklah, polisi. Rakyat senang sekali jika pelaku sesungguhnya pembakaran ini ditangkap.
(Tere Liye)
*dari fb