[PORTAL-ISLAM.ID] Kontroversi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib M. Rizieq Shihab dengan Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan, dinilai sebagai satu bentuk adu doma oleh pihak-pihak yang tidak mengerti perbedaan cara berdakwah.
Penilaian itu disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma'arif atau kerap disapa Buya Yahya, dalam sebuah ceramahnya yang diposting kanal Youtube Redaksi Islam, Sabtu (28/11/2020).
Buya Yahya mengatakan, komentar Habib Jindan terhadap ceramah Habib M. Rizieq Shihab, pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta (14/11), sengaja dibuat, atau disetting sedemikian rupa agar kelihatn berlawanan.
"Habib Jindan diadu dengan Habib Rizieq. Yang bikin terenyuh adalah yang menyanjung Habib Jindan mencaci Habib Rizieq, yang menyanjung Habib Rizieq mencacai Habib Jindan. Dan sebutan binatang diberikan kepada para ulama. Ini kan problem," ujar Buya Yahya.
Lebih lanjut, buya Yahya mengingatkan kepada umat Islam, baik itu yang menyanjung Habib Rizieq maupun Habib Jindan, untuk mengerti bahwa mereka adalah bersaudara.
Justru, orang-orang yang mengarahkan wacana, memperkeruh suasana dan bukan penerus perjuangan Nabi Muhamad SAW adalah musuh yang harus di lawan.
"Kalau anda berjuang anda harus tau musuh mu. Kalau anda tidak tau bisa memenggal leher kawan mu sendiri. Kan begitu kisah dalam media laga, kalian harus mengenali siapa kawan mu siapa musuhmu," ungkapnya.
"Lah, ini kawan dijadikan lawan. Sampai saya lihat komentar, saya diukut-ikutkan juga. Buya Yahya 'menghabisi' Habib Jindan, Habib Jindan menghabisi Habib Rizieq. Ada apa ini pengadu domba ini? Siapa mereka? Padahal meraka (Habib Jindan dan Habib RIzieq) itu cuma berbeda cara dalam berjuang," demikian Buya Yahya.
[Video]
[RMOL]