M U N A F I K
Bahas PKI dan Khilafah dituduh HTI,
Bahas Tauhid, Syirik, Bid'ah, Sunnah, dituduh Wahabi,
Jilbab, cadar, jenggot, celana di atas mata kaki dituduh Kadrun,
Tak perlu kaget, Ya memang begitulah sifat manusia munafik, dia mengaku agamanya Islam tapi benci Syariat Islam.
Itu sebabnya mengapa orang munafik itu berbahaya dan di tempatkan di kerak neraka, sebab dia musuh dalam selimut, dia seperti bunglon, dia bermuka dua.
Munafik itu yang mengaku Islam, namun prakteknya dan hatinya berbeda dengan pengakuan.
Allah ta'ala berfirman:
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
Apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka (gembong munafik), mereka mengatakan: “Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok.” (QS. al-Baqarah: 14).
Dalam ayat lain:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS. an-Nisa: 145)
Seorang sahabat Nabi yang bernama Hudzaifah ibnul Yaman pernah ditanya, siapakah munafik? Ia lantas menjawab, “Orang yang mengaku Islam, namun tidak mengamalkan ajaran Islam.” (Hilyatul Auliya’, 1: 282).
Kata Hudzaifah lagi, “Orang munafik saat ini lebih jelek dari orang munafik di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dahulu kemunafikan disembunyikan, sedangkan saat ini terang-terangan.” (Hilyatul Auliya’, 1: 280)
Dari Ja’far, ia pernah mendengar seseorang bertanya pada Samith bin ‘Ajlan, “Apakah orang munafik itu bisa menangis?” Ia menjawab, “Hanya di mukanya saja tampak tangisan, namun di hatinya tidak.” (Hilyatul Auliya’, 3: 129).