Wasiat Pendiri NU Untuk Menjaga Persatuan Umat
“Jangan jadikan perbedaan pendapat sebagai sebab perpecahan dan permusuhan. Karena yang demikian itu merupakan kejahatan besar yang bisa meruntuhkan bangunan masyarakat dan menutup pintu kebaikan di penjuru mana saja.”
Demikian pesan wasiat Hadlrarussyekh Hasyim Asy'ari (Pendiri Nahdlatul Ulama).
RASULULLAH SAW membuat gambaran tentang indahnya ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dengan perumpamaan seperti satu tubuh.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan kasih-mengasihi seperti tubuh, jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka seluruhnya akan tidak bisa tidur dan demam.” (Muttafaqun `Alaih)
Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar, bahkan menjadi ruh iman yang kuat. Itu sebabnya ketika Rasul saw hijrah ke Madinah, hal pertama yang dilakukan adalah mempererat ikatan persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar.
Ikatan persaudaraan ini menggantikan ikatan-ikatan materi, kepentingan individu, dan ambisi pribadi, sehingga yang ada seorang muslim mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Ini menunjukkan bahwa Islam memberantas gejala-gejala egoisme dan mental mementingkan diri sendiri.
Ukhuwah Islamiyah memang mudah untuk diucapkan, tetapi ternyata sulit aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ini menjadi tantangan terbesar yang dihadapi umat Islam sepanjang sejarah, yaitu sulitnya membangun Ukhuwah Islamiyah. Kesulitan ini terletak pada fakta sering kandasnya ajaran Islam yang berhadapan dengan kepentingan dan egoisme. Akan tetapi menjadi kewajiban setiap Muslim untuk mewujudkan Ukhuwah Islamiyah. Meskipun tidak ada pakta tertulis, namun segala hal yang dapat merusak Ukhuwah Islamiyah harus dijauhi.
Satu faktor yang dapat merusak ukhuwah adalah perbedaan pendapat atau pandangan. Padahal, menghadapi perbedaan pendapat tidak semestinya membuat persaudaraan rusak, jika tetap berusaha empati memahami cara pandang yang berbeda.
Sungguh indah pesan pendiri NU untuk diamalkan... sesama muslim adalah saudara... NU Muhammadiyah HTI FPI Salafy Wahabi dll saudara seaqidah... Aqidahnya sama.. Al-Qurannya sama.. hanya beda dalam masalah khilafiyah furuiyyah.
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” {QS Al-Fath: 29}
Wallahu a'lam