[PORTAL-ISLAM.ID] Di acara Dua Sisi TV One, Kamis (27/8/2020), mengangkat topik panas terkait kucuran duit negara sampai Rp 90 Miliar untuk bayar influencer.
Nara sumber dari pihak yang kontra dengan influencer adalah Rocky Gerung.
Sementara dari pihak yang pro influencer adalah staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum, Prof. Dr. Henry Subiakto.
Riwayat Prof. Dr. Henry Subiakto, S.H., M.Si., beliau adalah Guru Besar di Universitas Airlangga Surabaya. Ia merupakan seorang pakar di bidang Ilmu Komunikasi Politik.
Saat acara Dua Sisi TV One itu, Prof. Dr. Henry Subiakto menyampaikan tentang pentingnya influencer. Bahkan dengan bangga mengatakan pemerintah juga mendorong dan mendidik masyarakat untuk menjadi influencer.
"Kita dorong mereka bisa menjadi influencer, maka program itu adalah program mendidik masyarakat menjadi influencer, dilakukan oleh sebuah organisasi, dimana kebetulan ketuanya adalah seorang influencer juga," kata Henry Subiakto saat debat dengan Rocky Gerung.
Dia pernah menulis di akun twitternya tentang pelihara INFLUENCER yang dinilai negatif.
"Selama politik dipandang sebagai perang yg halalkan segala cara, media abal2 akan diternak orang. Utk pengaruhi opini dan emosi. Tak beda dg pelihara buzzer dan influencer, semua jadi kelengkapan “perang komunikasi”. Makanya orang cerdas akan pilih media asli yg bereputasi," tulis Prof. Dr. Henry Subiakto di akun twitternya @henrysubiakto pada 20 Mei 2020.
Hal ini yang dipertanyakan publik.
"Guru besar itu ya ngga berarti otak besar. Bulan mei @henrysubiakto masih ngaku cerdas dan memilih media asli (whatever it means). Hari ini dia belain influencer. Demi apa?" komen @awemany.
[Video - tvOne]
Bung @sandalista1789, mohon kiranya dapat disimpan, untuk memperkaya khazanah kearsipan bangsa khususnya tentang "influencer". ✊🏾 pic.twitter.com/dea7ParXqJ— missnzl (@missnzl) August 28, 2020
Selama politik dipandang sbg perang yg halalkan sgl cara, media abal2 akan diternak orang. Utk pengaruhi opini dan emosi. Tak beda dg pelihara buzzer dan influencer, semua jd kelengkapan “perang komunikasi”. Mknya orang cerdas akan pilih media asli yg bereputasi.— Communication Corner (@henrysubiakto) May 19, 2020
Guru besar itu ya ngga berarti otak besar. Bulan mei, @henrysubiakto masih ngaku cerdas dan memilih media asli (whatever it means). Hari" ini dia belain influencer. Demi apa? pic.twitter.com/rWwb1KqSWM— Bitte langsam, Awe! (@awemany) August 29, 2020