Pertikaian Antar Umat, Sebuah Operasi
Oleh: Adi Ketu
Islam itu satu jangan dibagi bagi hanya karena berbeda syariat. Bila ada fanatisme membagi atau terbagi, maka sadar atau tidak maka para pelaku telah menjadi bagian dari proyek untuk diskreditkan Islam. Siapa yang diuntungkan?
Yang perlu disadari adalah setiap konflik asimetris itu ujungnya adalah penguasaan geo-politik dan geo-ekonomi suatu negara.
Dimana sebenarnyalah menjadi kodrat bahwa SDA (Sumber Daya Alam) di muka bumi ini sebagian besar dikuasai oleh masyarakat beragama Islam termasuk di Indonesia sebagai umat muslim terbesar di dunia. Dan ini yang ingin dirampas dengan cara pecah belah.
Demikian kesimpulanku setelah membaca beberapa tulisan intelejen, termasuk yang ditulis intelejen senior dalam buku online 'Intel oh Intel' dengan nama samaran Senopati Wirang.
Bagiku, Islam itu rahmat bagi semesta, bertoleransi besar bagi umat lainnya. Lakum diinukum wa liya diin. Untukmu agamamu untukku agamaku..QS Al-Kafirun ayat 6.
Memang karena penyebaran Islam itu meliputi berbagai kalangan maka metodenya pun berbeda beda.
Ada Muslim yang pengajarannya via pesantren klasik, baik bagi penanaman akhlak dan lingkungan tradisional.
Ada Muslim yang diajarkan dengan penekanan cara tegas, baik untuk mengutarakan ketegasan syariat agamanya, agar tidak melenceng.
Ada Muslim yang menekankan dengan cara pendidikan ilmiah karena untuk merangkul kalangan akademis dan lingkungan modern perkotaan.
Menurutku pada dasarnya semua ajaran Islam itu sama, yang berbeda adalah penekanan ajaran, yang dimana itu tergantung dari lingkungan dan kondisi masyarakat dimana perlu diberikan sentuhan moral agama Islam sebagai agama damai, dan rahmat bagi alam semesta.
Jadi bagi umat muslim Indonesia tak perlu bertikai atau merasa paling benar. Semua kelompok ada bagiannya masing masing dan sebaiknya malah bekerjasama satu sama lain untuk saling menguatkan bukan saling meniadakan.
Dalam tulisan 'Badan Intelijen dari masa ke masa: Alat Negara atau Memperalat Negara?' diungkap tulisan yang merupakan Muqaddimah pada sebuah buku berjudul 'Awas! Operasi Intelijen', yang diterbitkan oleh Ar Rahmah Media, Jakarta, September 2006, khususnya pada halaman 6 hingga 21. Mengungkap bagaimana umat Islam sengaja dipecah agar tidak menjadi kekuatan yang tangguh.
Dengan membaca ini maka diharapkan umat muslim khususnya di Indonesia tidak saling meniadakan satu sama lainnya.
Apalagi saling memfitnah dengan isu Khilafah.
Itu isu basi yang masih dimainkan, permainan lama agen untuk saling meniadakan. Korban sudah banyak, jangan lagi tambah martir satu lagi. Silakan memetik pelajaran dari artikel ini…[fb]
Gerakan Islam dan Intelijen 🤔🇮🇩 Islam itu satu jangan dibagi bagi hanya karena berbeda syariat. Bila ada fanatisme...
Dikirim oleh Adi Ketu pada Jumat, 28 Agustus 2020